Wednesday, February 21, 2024

Dialog diri

 teruntuk diriku.

Hai dirii.. sudah lama aku tak menyapamu. Sudah Lama kita tak berbincang tentang hari yang telah kita lalui, Sudah lama kita tak menangis berdua. Biasanya aku hanya menangisi kondisi ku sendiri saja. Selama ini, Aku hanya meratapi apa yang dikurasakan tanpa mengajak mu untuk duduk dan berbincang. Maaf ya jika selama ini aku hanya menimbun dan semakin memberatkan mu.  Biasanya ku hanya memendam dan menguburnya saja. Tak ada yang tau itu. Tak ada yang bisa memahami itu. Tak ada yang peduli itu. Seolah ketika ku kuburkan, kututup dan biar kan saja akan menghilang begitu saja. Padahal jauh dalam sana, kau terlalu sesak, kau terlalu menderita untuk membawanya. Kau terlalu gelap . kau terlalu lama untuk sendiri, kau terlalu lelah untuk menanti. Menanti untuk ditenemani. 

Hai diri maaf jika selama ini, kuputuskan tidak sejalan dengan yang dirimu inginkan. Maafkan perasaan negatif, emosi yang kuciptkan membuatmu tidak nyamaan. Emosi negatif yang melemahkanmu, yang membuatmu kadang terseog. zhingga tak  terdengar bisikan yang sering menyelamatkan ku.

Ada banyak ketakutan yang hinggap saaat ini. Seperti yang kau lihat. Ketakutan untuk sendiri dan sepi. Padahal ku bisa berbincang lebih sering bukan bersama mu dalam sepi ? Penantian kita sama, aku butuh teman untuk berkesah. Kau butuh aku untuk berialog dan mendengar apa yang sebenarnya dibutuhkan. kau taukan, biasanya banyak sahabat yang kutemui dan mengerti dan mendengarkan apasaja dan memelukku. bukan, bukan aku tak butuh akan hadirnya dirimu, tapi seolah sosok depan mata saja yang ku inginkan. Ku tak ingin sepi, kutakut sepi itu saja. Padahal jika ku telaah lagi disana dirimu tak kala sepinya, padahal disana dirimu juga sendiri... Kau juga butuh untuk didengarkan bukan.

Diri tolong ingatkan ku selalu untuk berpositif thinking dengan orang, tidak merendahkan orang lain. walaupun saat ini orang tersebut masih berkumbang dalam lumpur dosa. Kita tak jauh beda bukan dengan orang yang bersosanya, walaupun tak sama dosa yang kita lakukan saat itu dengan yang dia lakukan.

Hai diri, maafkan jika banyak ku hadirkan dan ciptakan rasa takut itu. Semoga kita saling menjaga ya diri dalam kesendirian ini. Kita saling memeluk apapun yang terjadi diluar. Ingat taat lebih baik, Allah sebaik-baik penjaga tolong titip aku padamu. seperti aku menitip engkau hati pada Allah.