Saturday, June 30, 2012

legenda Telaga Warna

Telaga Warna

Legenda dari Jawa Barat.
Jaman dahulu ada sebuah kerajaan di Jawa Barat bernama Kutatanggeuhan. Kutatanggeuhan merupakan kerajaan yang makmur dan damai. Rakyatnya hidup tenang dan sejahtera karena dipimpin oleh raja yang bijaksana. Raja Kutatanggeuhan bernama Prabu Suwartalaya dan permaisurinya bernama Ratu Purbamanah. Sayang Prabu dan Ratu belum dikaruniai keturunan sehingga mereka selalu merasa kesepian. Rakyat pun sangat mengkhawatirkan keadaan ini, karena siapa yang akan menggantikan Prabu dan Ratu kelak?
Akhirnya Raja memutuskan untuk bersemedi. Dia pergi ke gunung dan menemukan sebuah gua. Disanalah dia bersemedi, berdoa kepada Tuhan supaya dikaruniai keturunan. Setelah berhari-hari Prabu Suwartalaya berdoa, suatu hari tiba-tiba terdengar suara gaib.
“Benarkah kau menginginkan keturunan Prabu Suwartalaya?” kata suara gaib tersebut.
“Ya! Saya ingin sekali memiliki anak!” jawab Prabu Suwartalaya.
“Baiklah! Doamu akan terkabul. Sekarang pulanglah!” kata suara gaib.
Maka Prabu Suwartalaya pun pulang dengan gembira. Benar saja beberapa minggu kemudian, Ratu pun mengandung. Semua bersuka cita. Terlebih lagi ketika sembilan bulan kemudian Ratu melahirkan seorang putri yang cantik. Dia diberi nama Putri Gilang Rukmini. Prabu Suwartalaya mengadakan pesta yang meriah untuk merayakan kelahiran putri mereka. Putri Gilang Rukmini pun menjadi putri kesayangan rakyat Kutatanggeuhan.
Beberapa tahun telah berlalu, putri Gilang Rukmini tumbuh menjadi gadis yang cantik jelita. Sayang putri Gilang Rukmini sangat manja dan berperangai tidak baik, mungkin karena Prabu dan Ratu sangat memanjakannya. Maklumlah anak semata wayang. Apapun yang diminta oleh putri pasti segera dituruti. Jika tidak putri akan sangat marah dan bertindak kasar. Namun rakyat tetap mencintainya. Mereka berharap suatu hari perangai putri akan berubah dengan sendirinya.
Seminggu lagi putri Gilang Rukmini akan berusia tujuh belas tahun. Prabu Suwartalaya akan mengadakan pesta syukuran di istana. Semua rakyat boleh datang dan memberikan doa untuk putri Gilang Rukmini. Rakyat berkumpul dan merencanakan hadiah istimewa untuk putri kesayangan mereka. Akhirnya disepakati bahwa mereka akan menghadiahkan sebuah kalung yang sangat indah. Kalung itu terbuat dari emas terbaik dan ditaburi batu-batu permata yang beraneka warna. Maka rakyat dengan sukarela menyisihkan uang mereka dan mengumpulkannya untuk biaya pembuatan hadiah tersebut. Mereka memanggil pandai emas terbaik di kerajaan untuk membuatnya.
Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu datang juga. Rakyat berduyun-duyun datang ke halaman istana tempat pesta ulang tahun putri Gilang Rukmini diadakan. Di depan istana sudah berdiri sebuah panggung yang megah. Rakyat bersorak-sorai saat Prabu dan Ratu menaiki panggung. Apalagi ketika akhirnya putri Gilang Rukmini keluar dari istana dan melambaikan tangannya. Rakyat sangat gembira melihat putri yang cantik jelita. Pesta pun berlangsung dengan meriah.
Kini tiba saatnya rakyat mempersembahkan hadiah istimewa mereka. Mereka memberikan kotak berisi hadiah itu kepada putri Gilang Rukmini. Prabu Suwartalaya membuka kotak tersebut dan mengeluarkan kalung beraneka warna yang sangat indah dan memberikannya kepada putri Gilang Rukmini. putri Gilang Rukmini memandang kalung itu dengan kening berkerut. Prabu Suwartalaya memandang putrinya, “Ayo nak, kenakan kalung itu! Itu adalah tanda cinta rakyat kepadamu. Jangan kecewakan mereka nak!”
“Iya putriku. Kalung itu sangat indah bukan. Ayo kenakan! Biar rakyat senang,” kata Ratu Purbamanah.
“Bagus apanya? Kalung ini jelek sekali. Warnanya norak, kampungan! Aku tidak mau memakainya!” teriak putri Gilang Rukmini.
Dia membanting kalung itu ke lantai hingga hancur. Prabu Suwartalaya, Ratu Purbamanah dan rakyat Kutatanggeuhan hanya bisa tertegun menyaksikan kejadian itu. Lalu tangis Ratu Purbamanah pecah. Dia sangat sedih melihat kelakuan putrinya. Akhirnya semua pun meneteskan air mata, hingga istana pun basah oleh air mata mereka. Mereka terus menangis hingga air mata mereka membanjiri istana, dan tiba-tiba saja dari dalam tanah pun keluar air yang deras, makin lama makin banyak. Hingga akhirnya kerajaan Kutatanggeuhan tenggelam dan terciptalah sebuah danau yang sangat indah.
Kini danau itu masih bisa kita temui di daerah Puncak, Jawa Barat. Danau itu dinamakan Telaga Warna, karena jika hari cerah, airnya akan memantulkan cahaya matahari hingga tampak berwarna-warni. Katanya, itu adalah pantulan warna yang berasal dari kalung putri Gilang Rukmini.
(SELESAI)

legenda Lutung Kasarung

Lutung Kasarung


Prabu Tapa Agung menunjuk Purbasari, putri bungsunya sebagai pengganti. "Aku sudah terlalu tua, saatnya aku turun tahta," kata Prabu Tapa.
Purbasari memiliki kakak yang bernama Purbararang. Ia tidak setuju adiknya diangkat menggantikan Ayah mereka. "Aku putri Sulung, seharusnya ayahanda memilih aku sebagai penggantinya," gerutu Purbararang pada tunangannya yang bernama Indrajaya. Kegeramannya yang sudah memuncak membuatnya mempunyai niat mencelakakan adiknya. Ia menemui seorang nenek sihir untuk memanterai Purbasari. Nenek sihir itu memanterai Purbasari sehingga saat itu juga tiba-tiba kulit Purbasari menjadi bertotol-totol hitam. Purbararang jadi punya alasan untuk mengusir adiknya tersebut. "Orang yang dikutuk seperti dia tidak pantas menjadi seorang Ratu !" ujar Purbararang.
Kemudian ia menyuruh seorang Patih untuk mengasingkan Purbasari ke hutan. Sesampai di hutan patih tersebut masih berbaik hati dengan membuatkan sebuah pondok untuk Purbasari. Ia pun menasehati Purbasari, "Tabahlah Tuan Putri. Cobaan ini pasti akan berakhir, Yang Maha Kuasa pasti akan selalu bersama Putri". "Terima kasih paman", ujar Purbasari.
Selama di hutan ia mempunyai banyak teman yaitu hewan-hewan yang selalu baik kepadanya. Diantara hewan tersebut ada seekor kera berbulu hitam yang misterius. Tetapi kera tersebut yang paling perhatian kepada Purbasari. Lutung kasarung selalu menggembirakan Purbasari dengan mengambilkan bunga –bunga yang indah serta buah-buahan bersama teman-temannya.
Pada saat malam bulan purnama, Lutung Kasarung bersikap aneh. Ia berjalan ke tempat yang sepi lalu bersemedi. Ia sedang memohon sesuatu kepada Dewata. Ini membuktikan bahwa Lutung Kasarung bukan makhluk biasa. Tidak lama kemudian, tanah di dekat Lutung merekah dan terciptalah sebuah telaga kecil, airnya jernih sekali. Airnya mengandung obat yang sangat harum.
Keesokan harinya Lutung Kasarung menemui Purbasari dan memintanya untuk mandi di telaga tersebut. "Apa manfaatnya bagiku ?", pikir Purbasari. Tapi ia mau menurutinya. Tak lama setelah ia menceburkan dirinya. Sesuatu terjadi pada kulitnya. Kulitnya menjadi bersih seperti semula dan ia menjadi cantik kembali. Purbasari sangat terkejut dan gembira ketika ia bercermin ditelaga tersebut.
Di istana, Purbararang memutuskan untuk melihat adiknya di hutan. Ia pergi bersama tunangannya dan para pengawal. Ketika sampai di hutan, ia akhirnya bertemu dengan adiknya dan saling berpandangan. Purbararang tak percaya melihat adiknya kembali seperti semula. Purbararang tidak mau kehilangan muka, ia mengajak Purbasari adu panjang rambut. "Siapa yang paling panjang rambutnya dialah yang menang !", kata Purbararang. Awalnya Purbasari tidak mau, tetapi karena terus didesak ia meladeni kakaknya. Ternyata rambut Purbasari lebih panjang.
"Baiklah aku kalah, tapi sekarang ayo kita adu tampan tunangan kita, Ini tunanganku", kata Purbararang sambil mendekat kepada Indrajaya. Purbasari mulai gelisah dan kebingungan. Akhirnya ia melirik serta menarik tangan Lutung Kasarung. Lutung Kasarung melonjak-lonjak seakan-akan menenangkan Purbasari. Purbararang tertawa terbahak-bahak, "Jadi monyet itu tunanganmu ?".
Pada saat itu juga Lutung Kasarung segera bersemedi. Tiba-tiba terjadi suatu keajaiban. Lutung Kasarung berubah menjadi seorang Pemuda gagah berwajah sangat tampan, lebih dari Indrajaya. Semua terkejut melihat kejadian itu seraya bersorak gembira. Purbararang akhirnya mengakui kekalahannya dan kesalahannya selama ini. Ia memohon maaf kepada adiknya dan memohon untuk tidak dihukum. Purbasari yang baik hati memaafkan mereka. Setelah kejadian itu akhirnya mereka semua kembali ke Istana.
Purbasari menjadi seorang ratu, didampingi oleh seorang pemuda idamannya. Pemuda yang ternyata selama ini selalu mendampinginya dihutan dalam wujud seekor lutung.
(SELESAI)

legenda elaga Pasir

elaga Pasir
Kyai Pasir dan Nyai Pasir adalah pasangan suami isteri yang hidup di hutan gunung Lawu. Mereka berteduh di sebuah rumah (pondok) di hutan lereng gunung Lawu sebelah timur. Pondok itu dibuat dari kayu hutan dan beratapkan dedaunan. Dengan pondok yang sangat sederhana ini keduanya sudah merasa sangat aman dan tidak takut akan bahaya yang menimpanya, seperti gangguan binatang buas dan sebagainya. Lebih-lebih mereka telah lama hidup di hutan tersebut sehingga paham terhadap situasi lingkungan sekitar dan pasti dapat mengatasi segala gangguan yang mungkin akan menimpa dirinya.
Pada suatu hari pergilah Kyai Pasir ke hutan dengan maksud bertanam sesuatu di ladangnya, sebagai mata pencaharian untuk hidup sehari-hari. Oleh karena ladang yang akan ditanami banyak pohon-phon besar, Kyai Pasir terlebih dahulu menebang beberapa pohon besar itu satu demi satu.

Tiba-tiba Kyai Pasir terkejut karena mengetahui sebutir telur ayam terletak di bawah salah sebuah pohon yang hendak ditebangnya. Diamat-amatinya telur itu sejenak sambil bertanya di dalam hatinya, telur apa gerangan yang ditemukan itu. Padahal di sekitarnya tidak tampak binatang unggas seekorpun yang biasa bertelur. Tidak berpikir panjang lagi, Kyai Pasir segera pulang membwa telur itu dan diberikan kepada isterinya.
Kyai Pasir menceritakan ke Nyai Pasir awal pertamanya menemukan telur itu, sampai dia bawa pulang.
Akhirnya kedua suami isteri itu sepakat telur temuan itu direbus. Setelah masak, separo telur masak tadi oleh Nyai Pasir diberikan ke suaminya. Dimakannya telur itu oleh Kyai Pasir dengan lahapnya. Kemudian Kemudian Kyai Pasir berangkat lagi keladang untuk meneruskan pekerjaan menebang pohon dan bertanam.
Dalam perjalanan kembali ke ladang, Kyai Pasir masih merasakan nikmat telur yang baru saja dimakannya. Namun setelah tiba di ladang, badannya terasa panas, kaku serta sakit sekali. Mata berkunang-kunang, keringat dingin keluar membasahi seluruh tubuhnya. Derita ini datangnya secara tiba-tiba, sehingga Kyai Pasir tidak mampu menahan sakit itu dan akhirnya rebah ke tanah. Mereka sangat kebingungan sebab sekujur badannya kaku dan sakit bukan kepalang. Dalam keadaan yang sangat kritis ini Kyai Pasir berguling-guling di tanah, berguling kesana kemari dengan dahsyatnya. Gaib menimpa Kyai Pasir. Tiba-tiba badanya berubah wujud menjadi ular naga yang besar, bersungut, berjampang sangat menakutkan. Ular Naga itu berguling kesana kemari tanpa henti-hentinya.
Alkisah, Nyai Pasir yang tinggal di rumah dan juga makan separo dari telur yang direbus tadi, dengan tiba-tiba mengalami nasib sama sebagaimana yang dialami Kyai Pasir. Sekujur badannya menjadi sakit, kaku dan panas bukan main. Nyai Pasir menjadi kebingungan, lari kesana kemari, tidak karuan apa yang dilakukan.
Karena derita yang disandang ini akhirnya Nyai Pasir lari ke ladang bermaksud menemui suaminya untuk minta pertolongan. Tetapi apa yang dijuumpai. Bukannya Kyai Pasir, melainkan seekor ular naga yang besar sekali dan menakutkan. Melihat ular naga yang besar itu Nyai Pasir terkejut dan takut bukan kepalang. Tetapi karena sakit yang disandangnya semakin parah, Nyai Pasir tidak mampu lagi bertahan dan rebahlah ke tanah. Nyai Pasir mangalami nasib gaib yang sama seperti yang dialami suaminya. Demikian ia rebah ke tanah, badannya berubah wujud menjadi seekor ular naga yang besar, bersungut, berjampang, giginya panjang dan runcing sangat mengerikan. Kedua naga itu akhirnya berguling-guling kesana kemari, bergeliat-geliat di tanah ladang itu, menyebabkan tanah tempat kedua naga berguling-guling itu menjadi berserakan dan bercekung-cekung seperti dikeduk-keduk. Cekungan itu makin lama makin luas dan dalam, sementara kedua naga besar itu juga semakin dahsyat pula berguling-guling dan tiba-tiba dari dalam cekungan tanah yang dalam serta luas itu menyembur air yang besar memancar kemana-mana. Dalam waktu sekejap saja, cekungan itu sudah penuh dengan air dan ladang Kyai Pasir berubah wujud mejadi kolam besar yang disebut Telaga. Telaga ini oleh masyarakat setempat terdahulu dinamakan Telaga Pasir, karena telaga ini terwujud disebabakan oleh ulah Kyai Pasir dan Nyai Pasir.
(SELESAI)

legenda Ular n'Daung

Ular n'Daung
Dahulu kala, di kaki sebuah gunung di daerah Bengkulu hiduplah seorang wanita tua dengan tiga orang anaknya. Mereka sangat miskin dan hidup hanya dari penjualan hasil kebunnya yang sangat sempit. Pada suatu hari perempuan tua itu sakit keras.
Orang pintar di desanya itu meramalkan bahwa wanita itu akan tetap sakit apabila tidak diberikan obat khusus. Obatnya adalah daun-daunan hutan yang dimasak dengan bara gaib dari puncak gunung.
Alangkah sedihnya keluarga tersebut demi mengetahui kenyataan itu. Persoalannya adalah bara dari puncak gunung itu konon dijaga oleh seekor ular gaib. Menurut cerita penduduk desa itu, ular tersebut akan memangsa siapa saja yang mencoba mendekati puncak gunung itu.
Diantara ketiga anak perempuan ibu tua itu, hanya si bungsu yang menyanggupi persyaratan tersebut. Dengan perasaan takut ia mendaki gunung kediaman si Ular n’Daung. Benar seperti cerita orang, tempat kediaman ular ini sangatlah menyeramkan. Pohon-pohon sekitar gua itu besar dan berlumut. Daun-daunnya menutupi sinar matahari sehingga tempat tersebut menjadi temaram.
Belum habis rasa khawatir si Bungsu, tiba-tiba ia mendengar suara gemuruh dan raungan yang keras. Tanah bergetar. Inilah pertanda si Ular n’Daung mendekati gua kediamannya. Mata ular tersebut menyorot tajam dan lidahnya menjulur-julur. Dengan sangat ketakutan si Bungsu mendekatinya dan berkata, “Ular yang keramat, berilah saya sebutir bara gaib guna memasak obat untuk ibuku yang sakit. Tanpa diduga, ular itu menjawab dengan ramahnya, “bara itu akan kuberikan kalau engkau bersedia menjadi isteriku!”
Si Bungsu menduga bahwa perkataan ular ini hanyalah untuk mengujinya. Maka iapun menyanggupinya. Keesokan harinya setelah ia membawa bara api pulang, ia pun menepati janjinya pada Ular n’Daung. Ia kembali ke gua puncak gunung untuk diperisteri si ular.
Alangkah terkejutnya si bungsu menyaksikan kejadian ajaib. Yaitu, pada malam harinya, ternyata ular itu berubah menjadi seorang ksatria tampan bernama Pangeran Abdul Rahman Alamsjah.
Pada pagi harinya ia akan kembali menjadi ular. Hal itu disebabkan oleh karena ia disihir oleh pamannya menjadi ular. Pamannya tersebut menghendaki kedudukannya sebagai calon raja.
Setelah kepergian si bungsu, ibunya menjadi sehat dan hidup dengan kedua kakaknya yang sirik. Mereka ingin mengetahui apa yang terjadi dengan si Bungsu. Maka merekapun berangkat ke puncak gunung. Mereka tiba di sana diwaktu malam hari.
Alangkah kagetnya mereka ketika mereka mengintip bukan ular yang dilihatnya tetapi lelaki tampan. Timbul perasaan iri dalam diri mereka. Mereka ingin memfitnah adiknya.
Mereka mengendap ke dalam gua dan mencuri kulit ular itu. Mereka membakar kulit ular tersebut. Mereka mengira dengan demikian ksatria itu akan marah dan mengusir adiknya itu. Tetapi yang terjadi justru kebalikannya. Dengan dibakarnya kulit ular tersebut, secara tidak sengaja mereka membebaskan pangeran itu dari kutukan.
Ketika menemukan kulit ular itu terbakar, pangeran menjadi sangat gembira. Ia berlari dan memeluk si Bungsu. Di ceritakannya bahwa sihir pamannya itu akan sirna kalau ada orang yang secara suka rela membakar kulit ular itu.
Kemudian, si Ular n’Daung yang sudah selamanya menjadi Pangeran Alamsjah memboyong si Bungsu ke istananya. Pamannya yang jahat diusir dari istana. Si Bungsu pun kemudian mengajak keluarganya tinggal di istana. Tetapi dua kakaknya yang sirik menolak karena merasa malu akan perbuatannya.
(SELESAI)

legenda Lakipadada

Lakipadada

Lakipadada, adalah bangsawan toraja yang jadi paranoid terhadap maut, sehingga berusaha mencari mustika tang mate supaya dia bisa hidup kekal, tanpa dihantui kematian (mirip cerita Nabi Sulaiman). Lakipadada didalam legenda itu diceritakan kehilangan orang2 tersayangnya, ibu, saudara perempuan, saudara laki-laki, bahkan pengawal dan hamba2nya satu demi satu meninggal dunia. Kemudian Lakipadada menjadi paranoid, berusaha menegasikan kemungkinan kematian juga datang padanya.

Pergilah dia mengembara dengan tedong bonga nya mencari mustika tang mate yang bisa mengekalkan kehidupannya, diantaranya mengarungi ke teluk bone dengan buaya sakti (yang barter service dengan imbalan tedong bonga), mencari Pulau Maniang, tempat yang dianggapnya dihuni oleh seorang kakek tua sakti berambut dan jenggot putih yang diceritakan memiliki mustika itu.
Karena kekurang sabarannya, Lakipadada gagal memenuhi persyaratan yang diajak si tua sakti; puasa makan minum dan tidur selama tujuh hari tujuh malam. Akhirnya gagal usahanya mendapatkan tang mate. Tapi dari sini Lakipadada mendapat hikmah yang menyadarkannya bahwa menghindari kematian sama halnya dengan menantang kuasa Tuhan. Tidak ada yang bisa melawan takdir Tuhan.
Lakipadada, kemudian mengembara lagi dengan menumpang bergelantungan di cakar burung Garuda yang  membawanya ke negeri Gowa. Disana Lakipadada, yang sudah tercerahkan, menyebarkan hikmah kebajikan dan berhasil mendapat simpari Raja, mengobati dan membantu permaisuri raja melahirkan. Lakipadada diangkat menjadi anak angkat dan Putra Mahkota.
Diakhir cerita diceritakan Lakipadada yang memperistri bangsawan Gowa, kemudian diangkat menjadi raja Gowa, penguasa baru yang bijak. Dia memiliki tiga orang anak, yang kemudian menjadi penerusnya dan mengembangkan kerajaan-kerajaan lain di jazirah sulawesi. Putra sulung, Patta La Merang menggantinya di tahta Gowa. Putra kedua, Patta La Baritan ditugaskan ke Sangalla, Toraja dan menjadi raja disana. Putra bungsu, Patta La Bunga, menjadi raja di Luwu.
Akulturasi damai. Lakipadada yang berasal dari Toraja berdamai dengan tiga suku lain; belajar hikmah dari Bugis/Bajo (kakek sakti di pulau Maniang), menjadi raja di pusat budaya Makassar, dan mengirim anaknya menjadi Datu di Luwu. Akulturasi ini lah yang mengabadikan darah dan silsilahnya, juga cerita legenda yang mengantarkannya pada kita saat ini, mungkin inilah mustika tang mate yang dimaksudkan, keabadian melalui cerita/legenda.
(SELESAI)

legenda Malin Kundang

Malin Kundang
Pada suatu waktu, hiduplah sebuah keluarga nelayan di pesisir pantai wilayah Sumatra. Keluarga tersebut terdiri dari ayah, ibu dan seorang anak laki-laki yang diberi nama Malin Kundang. Karena kondisi keuangan keluarga memprihatinkan, sang ayah memutuskan untuk mencari nafkah di negeri seberang dengan mengarungi lautan yang luas.
Maka tinggallah si Malin dan ibunya di gubug mereka. Seminggu, dua minggu, sebulan, dua bulan bahkan sudah 1 tahun lebih lamanya, ayah Malin tidak juga kembali ke kampung halamannya. Sehingga ibunya harus menggantikan posisi ayah Malin untuk mencari nafkah. Malin termasuk anak yang cerdas tetapi sedikit nakal. Ia sering mengejar ayam dan memukulnya dengan sapu. Suatu hari ketika Malin sedang mengejar ayam, ia tersandung batu dan lengan kanannya luka terkena batu. Luka tersebut menjadi berbekas dilengannya dan tidak bisa hilang.
Setelah beranjak dewasa, Malin Kundang merasa kasihan dengan ibunya yang banting tulang mencari nafkah untuk membesarkan dirinya. Ia berpikir untuk mencari nafkah di negeri seberang dengan harapan nantinya ketika kembali ke kampung halaman, ia sudah menjadi seorang yang kaya raya. Malin tertarik dengan ajakan seorang nakhoda kapal dagang yang dulunya miskin sekarang sudah menjadi seorang yang kaya raya.
Malin kundang mengutarakan maksudnya kepada ibunya. Ibunya semula kurang setuju dengan maksud Malin Kundang, tetapi karena Malin terus mendesak, Ibu Malin Kundang akhirnya menyetujuinya walau dengan berat hati. Setelah mempersiapkan bekal dan perlengkapan secukupnya, Malin segera menuju ke dermaga dengan diantar oleh ibunya. "Anakku, jika engkau sudah berhasil dan menjadi orang yang berkecukupan, jangan kau lupa dengan ibumu dan kampung halamannu ini, nak", ujar Ibu Malin Kundang sambil berlinang air mata.
Kapal yang dinaiki Malin semakin lama semakin jauh dengan diiringi lambaian tangan Ibu Malin Kundang. Selama berada di kapal, Malin Kundang banyak belajar tentang ilmu pelayaran pada anak buah kapal yang sudah berpengalaman. Di tengah perjalanan, tiba-tiba kapal yang dinaiki Malin Kundang di serang oleh bajak laut. Semua barang dagangan para pedagang yang berada di kapal dirampas oleh bajak laut. Bahkan sebagian besar awak kapal dan orang yang berada di kapal tersebut dibunuh oleh para bajak laut. Malin Kundang sangat beruntung dirinya tidak dibunuh oleh para bajak laut, karena ketika peristiwa itu terjadi, Malin segera bersembunyi di sebuah ruang kecil yang tertutup oleh kayu.
Malin Kundang terkatung-katung ditengah laut, hingga akhirnya kapal yang ditumpanginya terdampar di sebuah pantai. Dengan sisa tenaga yang ada, Malin Kundang berjalan menuju ke desa yang terdekat dari pantai. Sesampainya di desa tersebut, Malin Kundang ditolong oleh masyarakat di desa tersebut setelah sebelumnya menceritakan kejadian yang menimpanya. Desa tempat Malin terdampar adalah desa yang sangat subur. Dengan keuletan dan kegigihannya dalam bekerja, Malin lama kelamaan berhasil menjadi seorang yang kaya raya. Ia memiliki banyak kapal dagang dengan anak buah yang jumlahnya lebih dari 100 orang. Setelah menjadi kaya raya, Malin Kundang mempersunting seorang gadis untuk menjadi istrinya.
Berita Malin Kundang yang telah menjadi kaya raya dan telah menikah sampai juga kepada ibu Malin Kundang. Ibu Malin Kundang merasa bersyukur dan sangat gembira anaknya telah berhasil. Sejak saat itu, ibu Malin Kundang setiap hari pergi ke dermaga, menantikan anaknya yang mungkin pulang ke kampung halamannya. Setelah beberapa lama menikah, Malin dan istrinya melakukan pelayaran dengan kapal yang besar dan indah disertai anak buah kapal serta pengawalnya yang banyak. Ibu Malin Kundang yang setiap hari menunggui anaknya, melihat kapal yang sangat indah itu, masuk ke pelabuhan. Ia melihat ada dua orang yang sedang berdiri di atas geladak kapal. Ia yakin kalau yang sedang berdiri itu adalah anaknya Malin Kundang beserta istrinya.
Malin Kundang pun turun dari kapal. Ia disambut oleh ibunya. Setelah cukup dekat, ibunya melihat belas luka dilengan kanan orang tersebut, semakin yakinlah ibunya bahwa yang ia dekati adalah Malin Kundang. "Malin Kundang, anakku, mengapa kau pergi begitu lama tanpa mengirimkan kabar?", katanya sambil memeluk Malin Kundang. Tapi apa yang terjadi kemudian? Malin Kundang segera melepaskan pelukan ibunya dan mendorongnya hingga terjatuh.
"Wanita tak tahu diri, sembarangan saja mengaku sebagai ibuku", kata Malin Kundang pada ibunya. Malin Kundang pura-pura tidak mengenali ibunya, karena malu dengan ibunya yang sudah tua dan mengenakan baju compang-camping. "Wanita itu ibumu?", Tanya istri Malin Kundang. "Tidak, ia hanya seorang pengemis yang pura-pura mengaku sebagai ibuku agar mendapatkan harta ku", sahut Malin kepada istrinya. Mendengar pernyataan dan diperlakukan semena-mena oleh anaknya, ibu Malin Kundang sangat marah. Ia tidak menduga anaknya menjadi anak durhaka. Karena kemarahannya yang memuncak, ibu Malin menengadahkan tangannya sambil berkata "Oh Tuhan, kalau benar ia anakku, aku sumpahi dia menjadi sebuah batu". Tidak berapa lama kemudian angin bergemuruh kencang dan badai dahsyat datang menghancurkan kapal Malin Kundang. Setelah itu tubuh Malin Kundang perlahan menjadi kaku dan lama-kelamaan akhirnya berbentuk menjadi sebuah batu karang.
(SELESAI)

cerita Sangkuriang

Sangkuriang

Pada jaman dahulu, tersebutlah kisah seorang puteri raja di Jawa Barat bernama Dayang Sumbi. Ia mempunyai seorang anak laki-laki yang diberi nama Sangkuriang. Anak tersebut sangat gemar berburu Ia berburu dengan ditemani oleh Tumang, anjing kesayangan istana. Sangkuriang tidak tahu, bahwa anjing itu adalah titisan dewa dan juga bapaknya.
Pada suatu hari Tumang tidak mau mengikuti perintahnya untuk mengejar hewan buruan. Maka anjing tersebut diusirnya ke dalam hutan. Ketika kembali ke istana, Sangkuriang menceritakan kejadian itu pada ibunya. Bukan main marahnya Dayang Sumbi begitu mendengar cerita itu. Tanpa sengaja ia memukul kepala Sangkuriang dengan sendok nasi yang dipegangnya. Sangkuriang terluka. Ia sangat kecewa dan pergi mengembara.
Setelah kejadian itu, Dayang Sumbi sangat menyesali dirinya. Ia selalu berdoa dan sangat tekun bertapa. Pada suatu ketika, para dewa memberinya sebuah hadiah. Ia akan selamanya muda dan memiliki kecantikan abadi. Setelah bertahun-tahun mengembara, Sangkuriang akhirnya berniat untuk kembali ke tanah airnya. Sesampainya disana, kerajaan itu sudah berubah total. Disana dijumpainya seorang gadis jelita, yang tak lain adalah Dayang Sumbi. Terpesona oleh kecantikan wanita tersebut maka, Sangkuriang melamarnya. Oleh karena pemuda itu sangat tampan, Dayang Sumbi pun sangat terpesona padanya.
Pada suatu hari Sangkuriang minta pamit untuk berburu. Ia minta tolong Dayang Sumbi untuk merapikan ikat kepalanya. Alangkah terkejutnya Dayang Sumbi ketika melihat bekas luka di kepala calon suaminya. Luka itu persis seperti luka anaknya yang telah pergi merantau. Setelah lama diperhatikannya, ternyata wajah pemuda itu sangat mirip dengan wajah anaknya. Ia menjadi sangat ketakutan. Maka kemudian ia mencari daya upaya untuk menggagalkan proses peminangan itu. Ia mengajukan dua buah syarat. Pertama, ia meminta pemuda itu untuk membendung sungai Citarum. Dan kedua, ia minta Sangkuriang untuk membuat sebuah sampan besar untuk menyeberang sungai itu. Kedua syarat itu harus sudah dipenuhi sebelum fajar menyingsing.
Malam itu Sangkuriang melakukan tapa. Dengan kesaktiannya ia mengerahkan mahluk-mahluk gaib untuk membantu menyelesaikan pekerjaan itu. Dayang Sumbi pun diam-diam mengintip pekerjaan tersebut. Begitu pekerjaan itu hampir selesai, Dayang Sumbi memerintahkan pasukannya untuk menggelar kain sutra merah di sebelah timur kota. Ketika menyaksikan warna memerah di timur kota, Sangkuriang mengira hari sudah menjelang pagi. Ia pun menghentikan pekerjaannya. Ia sangat marah oleh karena itu berarti ia tidak dapat memenuhi syarat yang diminta Dayang Sumbi.
Dengan kekuatannya, ia menjebol bendungan yang dibuatnya. Terjadilah banjir besar melanda seluruh kota. Ia pun kemudian menendang sampan besar yang dibuatnya. Sampan itu melayang dan jatuh menjadi sebuah gunung yang bernama "Tangkuban Perahu."
(SELESAI)

Karang Bolong

Karang Bolong

Beberapa abad yang lalu tersebutlah Kesultanan Kartasura. Kesultanan sedang dilanda kesedihan yang mendalam karena permaisuri tercinta sedang sakit keras. Pangeran sudah berkali-kali memanggil tabib untuk mengobati sang permaisuri, tapi tak satupun yang dapat mengobati penyakitnya. Sehingga hari demi hari, tubuh sang permaisuri menjadi kurus kering seperti tulang terbalutkan kulit. Kecemasan melanda rakyat kesultanan Kartasura. Roda pemerintahan menjadi tidak berjalan sebagaimana mestinya. "Hamba sarankan agar Tuanku mencari tempat yang sepi untuk memohon kepada Sang Maha Agung agar mendapat petunjuk guna kesembuhan permaisuri," kata penasehat istana.
Tidak berapa lama, Pangeran Kartasura melaksanakan tapanya. Godaan-godaan yang dialaminya dapat dilaluinya. Hingga pada suatu malam terdengar suara gaib. "Hentikanlah semedimu. Ambillah bunga karang di Pantai Selatan, dengan bunga karang itulah, permaisuri akan sembuh." Kemudian, Pangeran Kartasura segera pulang ke istana dan menanyakan hal suara gaib tersebut pada penasehatnya. "Pantai selatan itu sangat luas. Namun hamba yakin tempat yang dimaksud suara gaib itu adalah wilayah Karang Bolong, di sana banyak terdapat gua karang yang di dalamnya tumbuh bunga karang," kata penasehat istana dengan yakin.
Keesokannya, Pangeran Kartasura menugaskan Adipati Surti untuk mengambil bunga karang tersebut. Adipati Surti memilih dua orang pengiring setianya yang bernama Sanglar dan Sanglur. Setelah beberapa hari berjalan, akhirnya mereka tiba di karang bolong. Di dalamnya terdapat sebuah gua. Adipati Surti segera melakukan tapanya di dalam gua tersebut. Setelah beberapa hari, Adipati Surti mendengar suara seseorang. "Hentikan semedimu. Aku akan mengabulkan permintaanmu, tapi harus kau penuhi dahulu persyaratanku." Adipati Surti membuka matanya, dan melihat seorang gadis cantik seperti Dewi dari kahyangan di hadapannya. Sang gadis cantik tersebut bernama Suryawati. Ia adalah abdi Nyi Loro Kidul yang menguasai Laut Selatan.
Syarat yang diajukan Suryawati, Adipati harus bersedia menetap di Pantai Selatan bersama Suryawati. Setelah lama berpikir, Adipati Surti menyanggupi syarat Suryawati. Tak lama setelah itu, Suryawati mengulurkan tangannya, mengajak Adipati Surti untuk menunjukkan tempat bunga karang. Ketika menerima uluran tangan Suryawati, Adipati Surti merasa raga halusnya saja yang terbang mengikuti Suryawati, sedang raga kasarnya tetap pada posisinya bersemedi. "Itulah bunga karang yang dapat menyembuhkan Permaisuri," kata Suryawati seraya menunjuk pada sarang burung walet. Jika diolah, akan menjadi ramuan yang luar biasa khasiatnya. Adipati Surti segera mengambil sarang burung walet cukup banyak. Setelah itu, ia kembali ke tempat bersemedi. Raga halusnya kembali masuk ke raga kasarnya.
Setelah mendapatkan bunga karang, Adipati Surti mengajak kedua pengiringnya kembali ke Kartasura. Pangeran Kartasura sangat gembira atas keberhasilan Adipati Surti. "Cepat buatkan ramuan obatnya," perintah Pangeran Kartasura pada pada abdinya. Ternyata, setelah beberapa hari meminum ramuan sarang burung walet, Permaisuri menjadi sehat dan segar seperti sedia kala. Suasana Kesultanan Kartasura menjadi ceria kembali. Di tengah kegembiraan tersebut, Adipati Surti teringat janjinya pada Suryawati. Ia tidak mau mengingkari janji. Ia pun mohon diri pada Pangeran Kartasura dengan alasan untuk menjaga dan mendiami karang bolong yang di dalamnya banyak sarang burung walet. Kepergian Adipati Surti diiringi isak tangis para abdi istana, karena Adipati Surti adalah seorang yang baik dan rendah hati.
Adipati Surti mengajak kedua pengiringnya untuk pergi bersamanya. Setelah berpikir beberapa saat, Sanglar dan Sanglur memutuskan untuk ikut bersama Adipati Surti. Setibanya di Karang Bolong, mereka membuat sebuah rumah sederhana. Setelah selesai, Adipati Surti bersemedi. Tidak berapa lama, ia memisahkan raga halus dari raga kasarnya. "Aku kembali untuk memenuhi janjiku," kata Adipati Surti, setelah melihat Suryawati berada di hadapannya. Kemudian, Adipati Surti dan Suryawati melangsungkan pernikahan mereka. Mereka hidup bahagia di Karang Bolong. Di sana mereka mendapatkan penghasilan yang tinggi dari hasil sarang burung walet yang semakin hari semakin banyak dicari orang.
(SELESAI)

Hikayat Bunga Kemuning

Hikayat Bunga Kemuning

Dahulu kala, ada seorang raja yang memiliki sepuluh orang puteri yang cantik-cantik. Sang raja dikenal sebagai raja yang bijaksana. Tetapi ia terlalu sibuk dengan kepemimpinannya, karena itu ia tidak mampu untuk mendidik anak-anaknya. Istri sang raja sudah meninggal dunia ketika melahirkan anaknya yang bungsu, sehingga anak sang raja diasuh oleh inang pengasuh. Puteri-puteri Raja menjadi manja dan nakal. Mereka hanya suka bermain di danau. Mereka tak mau belajar dan juga tak mau membantu ayah mereka. Pertengkaran sering terjadi diantara mereka.
Kesepuluh puteri itu dinamai dengan nama-nama warna. Puteri Sulung bernama Puteri Jambon. Adik-adiknya dinamai Puteri Jingga, Puteri Nila, Puteri Hijau, Puteri Kelabu, Puteri Oranye, Puteri Merah Merona dan Puteri Kuning, Baju yang mereka pun berwarna sama dengan nama mereka. Dengan begitu, sang raja yang sudah tua dapat mengenali mereka dari jauh. Meskipun kecantikan mereka hampir sama, si bungsu Puteri Kuning sedikit berbeda, Ia tak terlihat manja dan nakal. Sebaliknya ia selalu riang dan dan tersenyum ramah kepada siapapun. Ia lebih suka bebergian dengan inang pengasuh daripada dengan kakak-kakaknya.
Pada suatu hari, raja hendak pergi jauh. Ia mengumpulkan semua puteri-puterinya. "Aku hendak pergi jauh dan lama. Oleh-oleh apakah yang kalian inginkan?" tanya raja. "Aku ingin perhiasan yang mahal," kata Puteri Jambon. "Aku mau kain sutra yang berkilau-kilau," kata Puteri Jingga. 9 anak raja meminta hadiah yang mahal-mahal pada ayahanda mereka. Tetapi lain halnya dengan Puteri Kuning. Ia berpikir sejenak, lalu memegang lengan ayahnya. "Ayah, aku hanya ingin ayah kembali dengan selamat," katanya. Kakak-kakaknya tertawa dan mencemoohkannya. "Anakku, sungguh baik perkataanmu. Tentu saja aku akan kembali dengan selamat dan kubawakan hadiah indah buatmu," kata sang raja. Tak lama kemudian, raja pun pergi.
Selama sang raja pergi, para puteri semakin nakal dan malas. Mereka sering membentak inang pengasuh dan menyuruh pelayan agar menuruti mereka. Karena sibuk menuruti permintaan para puteri yang rewel itu, pelayan tak sempat membersihkan taman istana. Puteri Kuning sangat sedih melihatnya karena taman adalah tempat kesayangan ayahnya. Tanpa ragu, Puteri Kuning mengambil sapu dan mulai membersihkan taman itu. Daun-daun kering dirontokkannya, rumput liar dicabutnya, dan dahan-dahan pohon dipangkasnya hingga rapi. Semula inang pengasuh melarangnya, namun Puteri Kuning tetap berkeras mengerjakannya.
Kakak-kakak Puteri Kuning yang melihat adiknya menyapu, tertawa keras-keras. "Lihat tampaknya kita punya pelayan baru,"kata seorang diantaranya. "Hai pelayan! Masih ada kotoran nih!" ujar seorang yang lain sambil melemparkan sampah. Taman istana yang sudah rapi, kembali acak-acakan. Puteri Kuning diam saja dan menyapu sampah-sampah itu. Kejadian tersebut terjadi berulang-ulang sampai Puteri Kuning kelelahan. Dalam hati ia bisa merasakan penderitaan para pelayan yang dipaksa mematuhi berbagai perintah kakak-kakaknya.
"Kalian ini sungguh keterlaluan. Mestinya ayah tak perlu membawakan apa-apa untuk kalian. Bisanya hanya mengganggu saja!" Kata Puteri Kuning dengan marah. "Sudah ah, aku bosan. Kita mandi di danau saja!" ajak Puteri Nila. Mereka meninggalkan Puteri Kuning seorang diri. Begitulah yang terjadi setiap hari, sampai ayah mereka pulang. Ketika sang raja tiba di istana, kesembilan puteri nya masih bermain di danau, sementara Puteri Kuning sedang merangkai bunga di teras istana. Mengetahui hal itu, raja menjadi sangat sedih. "Anakku yang rajin dan baik budi! Ayahmu tak mampu memberi apa-apa selain kalung batu hijau ini, bukannya warna kuning kesayanganmu!" kata sang raja.
Raja memang sudah mencari-cari kalung batu kuning di berbagai negeri, namun benda itu tak pernah ditemukannya. "Sudahlah Ayah, tak mengapa. Batu hijau pun cantik! Lihat, serasi benar dengan bajuku yang berwarna kuning," kata Puteri Kuning dengan lemah lembut. "Yang penting, ayah sudah kembali. Akan kubuatkan teh hangat untuk ayah," ucapnya lagi. Ketika Puteri Kuning sedang membuat the, kakak-kakaknya berdatangan. Mereka ribut mencari hadiah dan saling memamerkannya. Tak ada yang ingat pada Puteri Kuning, apalagi menanyakan hadiahnya. Keesokan hari, Puteri Hijau melihat Puteri Kuning memakai kalung barunya. "Wahai adikku, bagus benar kalungmu! Seharusnya kalung itu menjadi milikku, karena aku adalah Puteri Hijau!" katanya dengan perasaan iri.
Ayah memberikannya padaku, bukan kepadamu," sahut Puteri Kuning. Mendengarnya, Puteri Hijau menjadi marah. Ia segera mencari saudara-saudaranya dan menghasut mereka. "Kalung itu milikku, namun ia mengambilnya dari saku ayah. Kita harus mengajarnya berbuat baik!" kata Puteri Hijau. Mereka lalu sepakat untuk merampas kalung itu. Tak lama kemudian, Puteri Kuning muncul. Kakak-kakaknya menangkapnya dan memukul kepalanya. Tak disangka, pukulan tersebut menyebabkan Puteri Kuning meninggal. "Astaga! Kita harus menguburnya!" seru Puteri Jingga. Mereka beramai-ramai mengusung Puteri Kuning, lalu menguburnya di taman istana. Puteri Hijau ikut mengubur kalung batu hijau, karena ia tak menginginkannya lagi.
Sewaktu raja mencari Puteri Kuning, tak ada yang tahu kemana puteri itu pergi. Kakak-kakaknya pun diam seribu bahasa. Raja sangat marah. "Hai para pengawal! Cari dan temukanlah Puteri Kuning!" teriaknya. Tentu saja tak ada yang bisa menemukannya. Berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan, tak ada yang berhasil mencarinya. Raja sangat sedih. "Aku ini ayah yang buruk," katanya." Biarlah anak-anakku kukirim ke tempat jauh untuk belajar dan mengasah budi pekerti!" Maka ia pun mengirimkan puteri-puterinya untuk bersekolah di negeri yang jauh. Raja sendiri sering termenung-menung di taman istana, sedih memikirkan Puteri Kuning yang hilang tak berbekas.
Suatu hari, tumbuhlah sebuah tanaman di atas kubur Puteri Kuning. Sang raja heran melihatnya. "Tanaman apakah ini? Batangnya bagaikan jubah puteri, daunnya bulat berkilau bagai kalung batu hijau, bunganya putih kekuningan dan sangat wangi! Tanaman ini mengingatkanku pada Puteri Kuning. Baiklah, kuberi nama ia Kemuning.!" kata raja dengan senang. Sejak itulah bunga kemuning mendapatkan namanya. Bahkan, bunga-bunga kemuning bisa digunakan untuk mengharumkan rambut. Batangnya dipakai untuk membuat kotak-kotak yang indah, sedangkan kulit kayunya dibuat orang menjadi bedak. Setelah mati pun, Puteri Kuning masih memberikan kebaikan.

4. Batu Menangis

Legenda Rakyat Kalimantan.

Darmi memandangi wajahnya lewat cermin yang tergantung di dinding kamarnya.
“Ah aku memang jelita,” katanya. “Lebih pantas bagiku untuk tinggal di istana raja daripada di gubuk reot seperti ini.”
Matanya memandang ke sekeliling ruangan. Hanya selembar kasur yang tidak empuk tempat dia tidur yang mengisi ruangan itu. Tidak ada meja hias yang sangat dia dambakan. Bahkan lemari untuk pakaian pun hanya sebuah peti bekas. Darmi mengeluh dalam hati.
Darmi memang bukan anak orang kaya. Ibunya hanya seorang janda miskin. Untuk menghidupi mereka berdua, ibunya bekerja membanting tulang dari pagi hingga malam. Pekerjaan apapun dia lakukan. Mencari kayu bakar di hutan, menyabit rumput untuk pakan kambing tetangga, mencucikan baju orang lain, apapun dia kerjakan untuk bisa memperoleh upah. Sebaliknya Darmi adalah anak yang manja. Sedikit pun dia tidak iba melihat ibunya bekerja keras sepanjang hari. Bahkan dengan teganya dia memaksa ibunya untuk memberinya uang jika ada sesuatu yang ingin dibelinya.
“Ibu, ayo berikan uang padaku! Besok akan ada pesta di desa sebelah, aku harus pergi dengan memakai baju baru. Bajuku sudah usang semua,” katanya.
“Nak, kemarin kan kau baru beli baju baru. Pakailah yang itu saja. Lagipula uang ibu hanya cukup untuk makan kita dua hari. Nanti kalau kau pakai untuk membeli baju, kita tidak bisa makan nak!” kata ibunya mengiba.
“Alah itu kan urusan ibu buat cari uang lagi. Baju yang kemarin itu kan sudah aku pakai, malu dong pakai baju yang itu-itu lagi. Nanti apa kata orang! Sudahlah ayo berikan uangnya sekarang!” kata Darmi dengan kasar.
Terpaksa sang ibu memberikan uang yang diminta anaknya itu. Dia memang sangat sayang pada anak semata wayangnya itu.
Begitulah, hari demi hari sang ibu semakin tua dan menderita. Sementara Darmi yang dikaruniai wajah yang cantik semakin boros. Kerjaannya hanya menghabiskan uang untuk membeli baju-baju bagus, alat-alat kosmetik yang mahal dan pergi ke pesta-pesta untuk memamerkan kecantikannya.
Suatu hari Darmi meminta ibunya untuk membelikannya bedak di pasar. Tapi ibunya tidak tahu bedak apa yang dimaksud.
“Sebaiknya kau ikut saja ibu ke pasar, jadi kau bisa memilih sendiri,” kata ibunya.
“Ih, aku malu berjalan bersama ibu. Apa kata orang nanti. Darmi yang jelita berjalan dengan seorang nenek yang kumuh,” katanya sambil mencibir.
“Ya sudah kalau kau malu berjalan bersamaku. Ibu akan berjalan di belakangmu,” ujar ibunya dengan sedih.
“Baiklah, ibu janji ya! Selama perjalanan ibu tidak boleh berjalan di sampingku dan tidak boleh berbicara padaku!” katanya.
Ibunya hanya memandang anaknya dengan sedih lalu mengiyakan.
Akhirnya mereka pun berjalan beriringan. Sangat ganjil kelihatannya. Darmi terlihat sangat cantik dengan baju merah mudanya yang terlihat mahal dan dibelakangnya ibunya yang sudah bungkuk memakai baju lusuh yang penuh tambalan. Di tengah jalan Darmi bertemu dengan teman-temannya dari desa tetangga yang menyapanya.
“Hai Darmi, mau pergi kemana kau?” sapa mereka.
“Aku mau ke pasar,” jawab Darmi.
“Oh, siapa nenek yang di belakangmu itu? Ibumu?” tanya mereka.
“Oh bukan! Bukan!. Mana mungkin ibuku sejelek itu. Dia itu cuma pembantuku,” sahut Darmi cepat-cepat.
Betapa hancur hati ibunya mendengar anak kesayangannya tidak mau mengakuinya sebagai ibunya sendiri. Namun ditahannya rasa dukanya di dalam hati.
Kejadian itu berulang terus menerus sepanjang perjalanan mereka. Semakin lama hati si ibu semakin hancur. Akhirnya dia tidak tahan lagi menahan kesedihannya. Sambil bercucuran air mata dia menegur anaknya.
“Wahai anakku sebegitu malunyakah kau mengakui aku sebagai ibumu? Aku yang melahirkanmu ke dunia ini. Apakah ini balasanmu pada ibumu yang menyayangimu?”
Darmi menoleh dan berkata, “Hah aku tidak minta dilahirkan oleh ibu yang miskin sepertimu. Aku tidak pantas menjadi anak ibu. Lihatlah wajah ibu! Jelek, keriput dan lusuh! Ibu lebih pantas jadi pembantuku daripada jadi ibuku!”
Usai mengucapkan kata-kata kasar tersebut Darmi dengan angkuh kembali meneruskan langkahnya.
Ibunya Darmi sambil bercucuran air mata mengadukan dukanya kepada Tuhan. Wajahnya menengadah ke langit dan dari mulutnya keluarlah kutukan, “Oh Tuhanku! Hamba tidak sanggup lagi menahan rasa sedih di hatiku. Tolong hukumlah anak hamba yang durhaka. Berilah dia hukuman yang setimpal!”
Tiba-tiba langit berubah mendung dan kilat menyambar-nyambar diiringi guntur yang menggelegar. Darmi ketakutan dan hendak berlari ke arah ibunya. Namun dia merasa kakinya begitu berat. Ketika dia memandang ke bawah dilihatnya kakinya telah menjadi batu, lalu kini betisnya, pahanya dan terus naik ke atas. Darmi ketakutan, dia berteriak meminta pertolongan pada ibunya. Tapi ibunya hanya memandangnya dengan berderai air mata.
“Ibu, tolong Darmi bu! Maafkan Darmi. Aku menyesal telah melukai hati ibu. Maafkan aku bu! Tolong aku…” teriaknya. Ibu Darmi tidak tega melihat anaknya menjadi batu, tapi tidak ada yang bisa dilakukannya. Nasi sudah menjadi bubur. Kutukan yang terucap tidak bisa ditarik kembali. Akhirnya dia hanya bisa memeluk anaknya yang masih memohon ampun dan menangis hingga akhirnya suaranya hilang dan seluruh tubuhnya menjadi batu.

(SELESAI)

3. Asal Usul Danau TOBA

3.    Asal Usul Danau TOBA

Di sebuah desa di wilayah Sumatera, hidup seorang petani. Ia seorang petani yang rajin bekerja walaupun lahan pertaniannya tidak luas. Ia bisa mencukupi kebutuhannya dari hasil kerjanya yang tidak kenal lelah. Sebenarnya usianya sudah cukup untuk menikah, tetapi ia tetap memilih hidup sendirian. Di suatu pagi hari yang cerah, petani itu memancing ikan di sungai. "Mudah-mudahan hari ini aku mendapat ikan yang besar," gumam petani tersebut dalam hati. Beberapa saat setelah kailnya dilemparkan, kailnya terlihat bergoyang-goyang. Ia segera menarik kailnya. Petani itu bersorak kegirangan setelah mendapat seekor ikan cukup besar.
Ia takjub melihat warna sisik ikan yang indah. Sisik ikan itu berwarna kuning emas kemerah-merahan. Kedua matanya bulat dan menonjol memancarkan kilatan yang menakjubkan. "Tunggu, aku jangan dimakan! Aku akan bersedia menemanimu jika kau tidak jadi memakanku." Petani tersebut terkejut mendengar suara dari ikan itu. Karena keterkejutannya, ikan yang ditangkapnya terjatuh ke tanah. Kemudian tidak berapa lama, ikan itu berubah wujud menjadi seorang gadis yang cantik jelita. "Bermimpikah aku?," gumam petani.
"Jangan takut pak, aku juga manusia seperti engkau. Aku sangat berhutang budi padamu karena telah menyelamatkanku dari kutukan Dewata," kata gadis itu. "Namaku Puteri, aku tidak keberatan untuk menjadi istrimu," kata gadis itu seolah mendesak. Petani itupun mengangguk. Maka jadilah mereka sebagai suami istri. Namun, ada satu janji yang telah disepakati, yaitu mereka tidak boleh menceritakan bahwa asal-usul Puteri dari seekor ikan. Jika janji itu dilanggar maka akan terjadi petaka dahsyat.
Setelah sampai di desanya, gemparlah penduduk desa melihat gadis cantik jelita bersama petani tersebut. "Dia mungkin bidadari yang turun dari langit," gumam mereka. Petani merasa sangat bahagia dan tenteram. Sebagai suami yang baik, ia terus bekerja untuk mencari nafkah dengan mengolah sawah dan ladangnya dengan tekun dan ulet. Karena ketekunan dan keuletannya, petani itu hidup tanpa kekurangan dalam hidupnya. Banyak orang iri, dan mereka menyebarkan sangkaan buruk yang dapat menjatuhkan keberhasilan usaha petani. "Aku tahu Petani itu pasti memelihara makhluk halus! " kata seseorang kepada temannya. Hal itu sampai ke telinga Petani dan Puteri. Namun mereka tidak merasa tersinggung, bahkan semakin rajin bekerja.
Setahun kemudian, kebahagiaan Petan dan istri bertambah, karena istri Petani melahirkan seorang bayi laki-laki. Ia diberi nama Putera. Kebahagiaan mereka tidak membuat mereka lupa diri. Putera tumbuh menjadi seorang anak yang sehat dan kuat. Ia menjadi anak manis tetapi agak nakal. Ia mempunyai satu kebiasaan yang membuat heran kedua orang tuanya, yaitu selalu merasa lapar. Makanan yang seharusnya dimakan bertiga dapat dimakannya sendiri.
Lama kelamaan, Putera selalu membuat jengkel ayahnya. Jika disuruh membantu pekerjaan orang tua, ia selalu menolak. Istri Petani selalu mengingatkan Petani agar bersabar atas ulah anak mereka. "Ya, aku akan bersabar, walau bagaimanapun dia itu anak kita!" kata Petani kepada istrinya. "Syukurlah, kanda berpikiran seperti itu. Kanda memang seorang suami dan ayah yang baik," puji Puteri kepada suaminya.
Memang kata orang, kesabaran itu ada batasnya. Hal ini dialami oleh Petani itu. Pada suatu hari, Putera mendapat tugas mengantarkan makanan dan minuman ke sawah di mana ayahnya sedang bekerja. Tetapi Putera tidak memenuhi tugasnya. Petani menunggu kedatangan anaknya, sambil menahan haus dan lapar. Ia langsung pulang ke rumah. Di lihatnya Putera sedang bermain bola. Petani menjadi marah sambil menjewer kuping anaknya. "Anak tidak tau diuntung ! Tak tahu diri ! Dasar anak ikan !," umpat si Petani tanpa sadar telah mengucapkan kata pantangan itu.
Setelah petani mengucapkan kata-katanya, seketika itu juga anak dan istrinya hilang lenyap. Tanpa bekas dan jejak. Dari bekas injakan kakinya, tiba-tiba menyemburlah air yang sangat deras dan semakin deras. Desa Petani dan desa sekitarnya terendam semua. Air meluap sangat tinggi dan luas sehingga membentuk sebuah telaga. Dan akhirnya membentuk sebuah danau. Danau itu akhirnya dikenal dengan nama Danau Toba. Sedangkan pulau kecil di tengahnya dikenal dengan nama Pulau Samosir.

(SELESAI)

2. Asal Mula Selat Bali


2.    Asal Mula Selat Bali

Pada jaman dulu di kerajaan Daha hiduplah seorang Brahmana yang benama Sidi Mantra yang sangat terkenal kesaktiannya. Sanghyang Widya atau Batara Guru menghadiahinya harta benda dan seorang istri yang cantik. Sesudah bertahun-tahun kawin, mereka mendapat seorang anak yang mereka namai Manik Angkeran.
Meskipun Manik Angkeran seorang pemuda yang gagah dan pandai namun dia mempunyai sifat yang kurang baik, yaitu suka berjudi. Dia sering kalah sehingga dia terpaksa mempertaruhkan harta kekayaan orang tuanya, malahan berhutang pada orang lain. Karena tidak dapat membayar hutang, Manik Angkeran meminta bantuan ayahnya untuk berbuat sesuatu. Sidi Mantra berpuasa dan berdoa untuk memohon pertolongan dewa-dewa. Tiba-tiba dia mendengar suara, “Hai, Sidi Mantra, di kawah Gunung Agung ada harta karun yang dijaga seekor naga yang bernarna Naga Besukih. Pergilah ke sana dan mintalah supaya dia mau memberi sedikit hartanya.”
Sidi Mantra pergi ke Gunung Agung dengan mengatasi segala rintangan. Sesampainya di tepi kawah Gunung Agung, dia duduk bersila. Sambil membunyikan genta dia membaca mantra dan memanggil nama Naga Besukih. Tidak lama kernudian sang Naga keluar. Setelah mendengar maksud kedatangan Sidi Mantra, Naga Besukih menggeliat dan dari sisiknya keluar emas dan intan. Setelah mengucapkan terima kasih, Sidi Mantra mohon diri. Semua harta benda yang didapatnya diberikan kepada Manik Angkeran dengan harapan dia tidak akan berjudi lagi. Tentu saja tidak lama kemudian, harta itu habis untuk taruhan. Manik Angkeran sekali lagi minta bantuan ayahnya. Tentu saja Sidi Mantra menolak untuk membantu anakya.
Manik Angkeran mendengar dari temannya bahwa harta itu didapat dari Gunung Agung. Manik Angkeran tahu untuk sampai ke sana dia harus membaca mantra tetapi dia tidak pernah belajar mengenai doa dan mantra. Jadi, dia hanya membawa genta yang dicuri dari ayahnya waktu ayahnya tidur.
Setelah sampai di kawah Gunung Agung, Manik Angkeran membunyikan gentanya. Bukan main takutnya ia waktu ia melihat Naga Besukih. Setelah Naga mendengar maksud kedatangan Manik Angkeran, dia berkata, “Akan kuberikan harta yang kau minta, tetapi kamu harus berjanji untuk mengubah kelakuanmu. Jangan berjudi lagi. Ingatlah akan hukum karma.”
Manik Angkeran terpesona melihat emas, intan, dan permata di hadapannya. Tiba-tiba ada niat jahat yang timbul dalam hatinya. Karena ingin mendapat harta lebih banyak, dengan secepat kilat dipotongnya ekor Naga Besukih ketika Naga beputar kembali ke sarangnya. Manik Angkeran segera melarikan diri dan tidak terkejar oleh Naga. Tetapi karena kesaktian Naga itu, Manik Angkeran terbakar menjadi abu sewaktu jejaknya dijilat sang Naga.
Mendengar kematian anaknya, kesedihan hati Sidi Mantra tidak terkatakan. Segera dia mengunjungi Naga Besukih dan memohon supaya anaknya dihidupkan kembali. Naga menyanggupinya asal ekornya dapat kembali seperti sediakala. Dengan kesaktiannya, Sidi Mantra dapat memulihkan ekor Naga. Setelah Manik Angkeran dihidupkan, dia minta maaf dan berjanji akan menjadi orang baik. Sidi Mantra tahu bahwa anaknya sudah bertobat tetapi dia juga mengerti bahwa mereka tidak lagi dapat hidup bersama.
“Kamu harus mulai hidup baru tetapi tidak di sini,” katanya. Dalam sekejap mata dia lenyap. Di tempat dia berdiri timbul sebuah sumber air yang makin lama makin besar sehingga menjadi laut. Dengan tongkatnya, Sidi Mantra membuat garis yang mernisahkan dia dengan anaknya. Sekarang tempat itu menjadi selat Bali yang memisahkan pulau Jawa dengan pulau Bali.

Tas Tertua di Dunia, dari 2.500 SM


Tas Tertua di Dunia, dari 2.500 SM
Dihiasi ratusan taring anjing, tas tersebut mirip dengan tas modern.
 
 
Sabtu, 30 Juni 2012, 13:59 WIB
Taring banyak digunakan sebagai perhiasan. (Daily Mail)
Taring banyak digunakan sebagai perhiasan. (Daily Mail)

VIVAlife - Tas tangan ternyata telah ada dalam kehidupan manusia sejak zaman purba. Hal ini dikuatkan dengan penemuan tas tangan tertua di dunia. Usia tas diperkirakan mencapai 2.200-2.500 SM dan dihiasi lebih dari 100 gigi taring anjing.
Temuan ini merupakan yang pertama kali dari jenisnya. Tas ditemukan dalam sebuah kubur di pemakaman kuno di situs ekskavasi Profen dekat Leipzig, Jerman. Susanne Friederich, arkeolog yang berhasil menggali, percaya tas ini dibuat pada zaman batu.

Peneliti dari Kantor Pelestarian Arkeologi Negara Sachsen-Anhalt mengatakan, "Selama bertahun-tahun kulit atau kain menghilang, dan yang tertinggal hanyalah gigi. Arahnya yang sama terlihat seperti tas modern."

Penemuan ini merupakan penggalian besar sebelum situs Profen dialihfungsikan sebagai tambang batubara pada 2015.
Selain tas, di situs tersebut juga ditemukan pemukiman dari zaman batu dan perunggu termasuk 300 lebih kuburan, peralatan batu, poin tombal, keramik, perhiasan dan kalung dari amber.

Kepada National Geographic, Friederich mengatakan, gigi yang banyak ditemukan di kuburan menunjukkan anjing telah menjadi binatang peliharaan dan yang diperlukan sebagai hiasan dekoratif, termasuk pada kalung dan gelang yang digunakan pria dan wanita.

"Sepertinya zaman itu sudah sangat modis, tapi hanya kuburan spesial saja yang memiliki benda-benda seperti ini," kata Harald Staueble, arkeolog senior di Kantor Arkeologi Saxon Jerman. (umi

sejarah-Asal Usul perkembangan Manusia diIndonesia


Asal Usul perkembangan Manusia diIndonesia

A.    Asal usul dan persebaran manusia purba di Indonesia
1.    Hawa Mitokondoria dan Adam kromosom Y asal Mula manusia modern
Penelusuran asal usul manusia mulai mendapatkan langkah maju, setelah penerapan teknologi genetika dgn menggunakan DNA mitokondoria (mtDNA) untuk mencari tahu hubungan kekerabatan antarpopulasi.
Setiap tetes darah manusia berisi buku sejarah yang tertulis dalam bahasa genetic. Kode-kode genetika manusia atau genom, adalah 99,9 % identik diseluruh dunia. Selebihnya ialah DNA warna mata, risiko penyakit & beberapa DNA yang tidak begitu jelas  fungsinya.
Berdasarkan penelitian mtDNA dari berbagai populasi, para ilmuan menyimpulkan bahwa manusia modern sekarang ini semua merupakan satu keturunan dari satu nenek moyang (“Hawa” mitokondoria) yang segera bergabung dengan “Adam kromosom Y”. semua umat manusia terkait dengan hawa mitokondoria melalui rantai para ibu yang tak terpatahkan.
Untuk mempelajari persebaran manusia  purba, penelitian mtDNA ini menggunakan sumber genetic yang dapat bertahan dalam waktu yang lam yaitu “tulang benulang”. Kesimpulan itu membuka cakrawala beru yaitu manusia modern bukanlah keturunan dari manusia purba semacam homo sapiens  yg hidup 5.000 Thn yg lalu bahkanspesies homo habilis, ho mo ergaster, dan homo erectus.
2.    Polimorfisme
Yaitu sifat keragaman sel yg disebaabkan olh adanya sejumlah mutasi yg terjadi secara alamiah&tdk membawa akibat buruk yg memunculkan variasi-variasi individu yg khas.
3.    Daerah asal manusia
Tahun 19801n Allan Wilson dan rekan-rekan di Univercity of California, Barkeley, menggunakan mtDNA dari wanita-wanita seluruh dunia dan menemukan bahwa wanita-wanita keturunan Afrika menunjukkan keanekaragaman 2 kali lbh banyak dibandingkan wanita lain.
Sekitar tahun 50.000 hingga 70.000 tahun silam, satu geelombang kecil manusia yang mungkin hanya berjumlah 1000 orang dari afrika menuju pantai-pantai asia bagian barat. Ada 2 jalur tersedia yaitu yg pertama mengarah kelembah Sungai Nil, melintasi semanjung Sinai lalu keutara lewat Levant namun jalur yang satunya juga mengundang utk dijelajahi yaitu melalui melintasi laut merah. Pada saat itu (70.000 tahun yg lalu) bumi memasuki zaman Es terakhir dan permukaan air laut menjadi lebih rendah karena air tertahan dalam geiser.
Setelah berada di Asia, bukti bukti genetis memperkirakan populasi terpecah. Satu kelompok  tinggal sementara di Timur Tengah, sementara kelompok yang lain menyusuri pantai sekitar semanjung arab, india dan wilayah asia yang lebih maju.

B.    Asal usul dan Persebaran manusia Purba di Indonesia
1.    Penyebaran manusia dan Austronesia
Bahasa di Asia tengah berasal dari keluargasino-Tibet yang melahirkan cina, siam, Tibet, miao, YIU dan Burma. Penyebaran keselatan melahirkan keluarga bahasa Dravida, yaitu telugu dan Tamil. Adapun penyebrangan keasia timur dan Tenggara melahirkan keluarga bahasa Austronesia yang menurunkan 4 kelompok besar yaitu : bahasa melayu (Indonesia), Melanesia, Mikronesia, dan polinesia.
Prof.Dr.H.Kern 1889 melakukan penelitian mengenai penyebaran manusia yang didasarkan pada perbandingan bahasa-bahasa yang serumpun, yaitu bahasa Austronesia (melayu Polynesia). Penyebaran rumpun bahsa ini ternyata sangat luas yaitu di barat sampai Madagaskar, ketimur sampai di pulau Paskah, ke utara sampai ke Formasa, sedangkan keselatan sampai ke selandia baru.
2.    Pentebaran pendukung kebudayaan kapak persegi
Daerah persebaran kapak persegi dsn kapak lonjong dari zaman Neolithikum di Nusantara sesuai dengan daerah persebaran bahasa-bahasa di Indonesia bagian barat dan bahsa-bahasa di Indonesia bagian timur. Kedua jenis kebudayaan tersebut berasal dari Asia Daratan. Akan tetapi, jalan persebarannya berbeda. Begitu pula manusia pendukung dan pembawanya.
Menurut Von Heine Geldern, persebaran kebudayaan kapak persegi berasal dari daerah yunan di cina selatan yaitu didaerah hulu sungai-sungai besar di Asia Tenggara, seperti Brahmanaputra, sungai Irawady, sungai Salween, sungai Yang Tse Kiang, sungai Mekong dan sungai menam melaui lembah-lembah itu kebudayaan dan manusia pendukungnya menyebar menuju ke hilir hingga asia tenggara bagian utara.
3.    Penyebarang perahu bercadik
Keberadaan Hornell di luar Indonesia karena pengaruh atau pambawaan dari bangsa Indonesia. Di india selatan ada beberapa suku yang menganut corak kebudayaan  dan fisiknya banyak menyeruoai orang Indonesia. Diantaranya suku bangsa parawar dan shanar.
4.    Gelombang kedatangan penduduk dari asia daratan kewilayah nusantara
Berdarkan fosil-fosil yang telah ditemukan diwilayah Indonesia dapat diketahui bahwa sejak 2.000.000 yang lalu wilayah ini telah dihuni, penghuninya adalh meganthoropus paleojavanicuss, pithecanthropus Erectus, pithecanthropus soloensis, dan homo wajahkensis.
Oleh sebab itu penduk asli Indonesia adalah kaum Negroid atau melanesoid atau australoid, yang berkulit hitam. Manusia Indonesia purba membawa kebudayaan batu tua yang masih hidup secara  nomaden.
Ketika bansa Melanesoid dating, mereka mulai menetap, walaupun seminomaden. Jika sudah tidak mendapatkan lagi makanan mereka akan pindah. Oleh karena itu mereka memilh daerah yang banyak menghasilkan makanan, akibatnya benturan yang tidak terelakkan antara kebudayaan palaeothikum dengan kebudian mesolithikum. Pertemuan ini dapat mengakibatkan beberapa hal sebagai berikut :
a.    Penduduk asli ditumpas
b.    Mereka diharuskan masuk dan bersembunyi dipedalaman utk menyelamatkan diri
c.    Mereka yang ditaklukkan dijadikan raja.
Sekitar tahun 2000 SM, bangsa melanosoid yang akhirnya menetap di Nusantara kedatangan pula bangsa yg kebudayaannya jauh lebih tinggi yaitu bangsa melayu tua. Alasan yang menyebabakan bangsa melayu tua meninggalkan asalnya yaitu :
a.    Adanya desakan suku liar yang datingnya dari Asia tenggara.
b.    Adanya peperangan antar suku
c.    Adanya bencana banjir akibat sering meluapnya air sungai didaerah tersebut.

C.    Pendapat para ahli Mengenai kehidupan Awal
1.    Von Heine Geldern, berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah asia
2.    Drs. Moh Ali, berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Indonesia sendiri.
3.    Prof. dr. korm, bahwa bangsa Indonesia dari daerah cina karena didaerah cina tengah terdapat sumber-sumber sungai besar
4.    Prof. moh Yamin, berpendapat bahwa asal Indonesia yaitu Indonesia sendiri

sejarah-peradapan awal masyarakat didunia dan pengaruh di Indonesia



peradapan awal masyarakat didunia dan pengaruh di Indonesia

A.    Masuknya peradapan awal keindonesia
        Berdasrkan berbagai penyelidikan sejarah purba terutama yang dilakukan oleh sejarawan belanda, Von heine geldern, diterangkan bahwa sejak tahun 2000 SM yang bersamaan dengan zaman neolitikum samapai dengan tahun 500 SM yang bersaaan dengan zaman perunggu mengalirlah gelombang perpindah penduduk dari asia kepulau-pulau disebelah selatan darat asia.
Pulau-pulau disebelah selatan asia disebut Austronesia (austro : selatan, nesos: pulau). Orang-orang Austronesia yang memasuki wilayah nusantara dan kemudian menetap disebut bangsa melayu Indonesia. Mereka inilah yang menjadi nenek moyang langsung bangsa Indonesia.
Bangsa melayu dapatdibedakan menjadi 2 yaitu;
1.    Bangsa melayu tua(proto melayu)
        Sekitar thn 1500 SM. Bang melayu tua memasuki wilayah nusantara melalui dua jalur yaitu;
a.    Jawa barat melalui malaisia Sumatra
b.    Jalur utara / timur melalui filiphina & Sulawesi
2.    Bangsa melayu muda (deutero melayu)
        Pada tahun 400-300 SM adh gelombang kedua nenek moyang Indonesia datang ke Sumatra.  Hasil budayanya adalah kapak corong, kapak sepatu dan nekara. Selain kebudayaan logam bangsa melayu muda juga mengembangkan kebudayaan yg menghasilkan bangura dari batu besar.

B.    Pengaruh budaya bacson, Hoabinh, dan Sa huynh dgn perkembangan masyarakat.
1.    Perkembangan budaya masyarakat
        pusat kebudayaan zaman mesolitikum diasia berada didua tempat yaitu bacson & habinh. Kedua tempat tersebut berada diwilayah Tonkin di indolina. Kebudayaan penyebut utk zaman ini diberikan oleh ahli prasejarah peranas madeleinecolani.
penyebaran kebudayaan ini bersamaan dengan perpindahan ras ke papua melayu-sumtra-jawa. Ras papua melanesoid sudah hidup menetap digoa-goa maupun dalam rumah panggung yang dibangun atas tanah/perairan dangkal utk menghindari dari binatang buaspenyebaran kebudayaan ini bersamaan dengan perpindahan ras ke papua melayu-sumtra-jawa. Ras papua melanesoid sudah hidup menetap digoa-goa maupun dalam rumah panggung yang dibangun atas tanah/perairan dangkal utk menghindari dari binatang buaspenyebaran kebudayaan ini bersamaan dengan perpindahan ras ke papua melayu-sumtra-jawa. Ras papua melanesoid sudah hidup menetap digoa-goa maupun dalam rumah panggung yang dibangun atas tanah/perairan dangkal utk menghindari dari binatang buas dan disana juga terdapat sisa dapur (kjokken moddinger) antara lain;
a.    Pebble(kapak genggam mesolitikum)
b.    Kapak pendek
c.    Batu gilingan
d.    Kapak proto Neolitikum
        Pecahan tembikar ini sudah mengenal kesenian. Wujud seni yang ditemukan adalah;
1.    Lukisan pada kapak yang berupa garis sejajar & lukisan seperti mata
2.    Lukisan bentuk babi hutan
3.    Lukisan berupa telapak tangan merah
2.    Pengaruh kebudayaan dong son terhadap Indonesia
        Dong son merupakan asal kebudayaan perunggu. Penelitian terhadap nekara perunggu dilakukan oleh F.HEnger memperkuat adanya hubungan antarra kepulauan Indonesia dengan peradapan asia tenggara dapat diklasifikasikan antara nekara tipe local dgn nekara tipe yg terdapat diasia tenggara
3.    Perkembangan budaya sa Hugnh
        Para arkeologi Vietnam menyatakan bahwa hasil penemuan benda-benda arkeologi diduga menjadi bukti akal bakal budaya ini. Sebelumnya budaya ini atau turunannya langsung. Daerah Vietnam bagian selatan semuanya dikuasai bangsa Austronesia. Orang-orang cham pernah mengembankannya peradapan yang dipengaruhi oleh budaya india champa
4.    Hubungan dengan india
        Upaya orang-orang india dalam penyebaran kebudayaannya sangat berbeda yaitu melalui karya sastra bebahasa sansekerta & tamil sudah berkembang diwilah asia tenggara termaksud Indonesia.

c.    Budaya Logam Indonesia

1.    Peninggalan perunggu diindonesia
a.    Nekara perunggu (gendering dari perunggu)
b.    Kapak perunggu
c.    Bejana perunggu
d.    Arca-arca perunggu

2.    Teknik pembangunan perunggu diindonesia
a.    Teknik bivalve
b.    Teknik A. cire perdue (cetakan lilin)

sejarah- Kehidupan masyarakat Awal Diindonesia

Kehidupan masyarakat Awal Diindonesia


A.    Kondisi Alam besertanPersebaran Binatang dan manusia purba Berdasarkan geologi
1.    Zaman Archaekum/azoikum diperkirakan berumur 2.500 juta tahun yang lalu. Pada zaman ini kulit membara, karena memiliki temperatur yang sangat tinggi & belum ada tanda-tanda kehidupan
2.    Zaman palaeozoikum, diperkirakan berumur 340 juta tahun yang lalu. Pada zaman ini diperkirakan kehidupan dimulai dengan munculnya makhluk hidup bersel satu atau mikroorganisme
3.    Zaman mesozoikum, diperkirakan berumur kurang lebih 140 juta tahun yg lalu. Mulai hidup repti-reptil raksasa seperti dinausaurus, brontosaurus, dan altantosaurus.
4.    Zamana neozoikum, berumur kurang lebih 60 juta tahun yang lalu sampai sekarang. Zaman ini dibedakan atas dua era yakni sebagai berikut;
a.    Zaman Tersier
Pada zaman ini hewanreptil raksasa lambat laun sudah lenyap & hewan menyusui berkembang pesat. Zaman ini dibagi menjadi beberapa masa yakni: palaeosen, Eosen, oligosen Miosen, dan pliosen.
b.    Zaman Kwarter
Zaman ini dimulai sejak sekitar 600.000 thn yg laludibagi menjadi 2 zaman yakni;
1)    Kala pleistosen
         Masa ini dianggap penting dikarenakan sudah mulai muncul kehidupan manusia purba.
a)    Glacial
Zaman meluasnya lapisan es dikutup utara sehingga eropa dan amerika bagaian utara tertutup es, sedangkan daerah yang menjauh dari kutup terjadi hujan lebat bertahun-tahun. Permukaan air turun disertai dengan naiknya daratan diberbagai tempat karena adanya pergeseran bumi dabn kerja gunung-gunung  berapi sehingga lautan menjadi kering, termaksud di Indonesia dan muncul lah
•    Paparan sunda : menyatunya Indonesia timur dengan melayu
•    Pararan sahul : menyatunya Indonesia barat dengan australia
b)    Interglasial
Zaman diantara dua es, temperatur menaik sehingga lapisan es dikutup utara mencair, akibatnya permukaan air laut menjadi menaik dan terjadi banjir besar-besaran.
2)    Kala Holesen

        
Sebagian  besar es di kutup sudah lenyap sehingga permukaan air laut naik lagi. Tanah-tanah rendah dipaparan sahul dan paparan sunda tergenang air dan menjadi laut transgresi. Demikianlah munculnya pulsu-pulau dinusantara.

B.    Perkembangan manusia purba di Indonesia
1.    Perkembangan Biologis Indonesia

        
Dalam teori evolusi (Charles Darwin, 1809-1882) mengatakan bahwa manusia dan kera adalah satu keturunan. Teori ini dikemukakan pada tahun 1864. Namun pada waktu itu belum  dpt dikemukakan bukti sehingga terdapat apa yg dimaksud  missing link, artinya mata rantai yg hilang.
Ditinjau dari sudut biologi, manusia merupakan salah satu dari lebih sejuta jenis makhluk yang ada masuk dalam golongan bintang mamalia. Dalam kelas mamalia yang merupakan kelas besar dapat dibagi atas kelas primat.
Suku primat terbagi dalam subsuku Anthropoid & subsuku promise. Para ahli biologi menetapkan manusia kedalam subsuku Anthropoid, yang kemudian masih dibagi lahi menjadi tiga infranssuku yaitu
-    infransuku ceboid,semua jenis kera baik yg telah punah maupun yg sekarang hidup didaerah khatulistiwa dibenua amerika
-    infransuku cercopithecoid, semua jenis kera, baik yang telah punah maupun yang sekarang hidup dikawasan tropis benua asia dan afrika.
-    infransuku hominoid , semua jenis kera besar dan manusia. Dibagi atas
a)    pongidae, beberapa jenis kera besar yang hidupnya terutama dikawasan asia&afrika.
b)    Homidae, manusia cerdas. Terbagi atas 4 ras yaitu
a.    Ras Australoid
b.    Ras mongonoid
c.    Ras Kaukasoid
d.    Negroid

        
Menurut letaknya pd pleistosen yg paling bwh hingga pleistosen yg paling atas, maka dpt disusun fosil-fosil manusia tersebut menurut evolusinya dr bentuk yg plg sederhana  - kompleks

No    Masa    Jenis

1.    Pleistosen bawah(lapisan & fauna jetis)    Phithecanthropus Robustus
Pithecanthropus mojokertensis
Meganthropus palaeojavanicus
2.    Pleistosen tengah(lapisan&fauna Trinil)    Pithecanthropus Eructus
3.    Pleistosen atas (Lps.&fauna ngandong)    Homo holoensis
Homo wajakensis
4.    Holesen     Homo sapiens

2.    Manusia purba di Indonesia
-    Jenis manusia purba
1)    Meganthropus palaeojavanicus (manusia raksasa dari jawa timur)
Ditemukan oleh Von Koeningswald didaerah sangiran thn 1936 dan 1941. ciri-ciri:
-    Tubuh kekar
-    Berahang besar,
-    Geraham mendekati ciri manusia, tetapi mendekati kera
-    Tidak berdagu
2)    Pithecanthropus (manusia kera)
Ditemukan thn 1936 olh Tjokrohandoyo di kepuhlagen mojokerto. ciri-ciri:
-    Badan tegap tetapi tidak seperti meganthropus
-    Bertinggi badan 165-180
-    Tulang rahang dan geraham kuat serta bagian kening menonjol
-    Volume otak belum sempurna hanya 750-1300 cc
-    Wajah tidak mempunyai dagu
-    Tulang atap tengkorak tebal dan berbentuk lonjong
-    Alat pengunyah dan otot tengkuk sudah mengecil
Jenis phithecanthropus yang ditemukan diindonesia;
a.    Phitecanthropus mojokertensis : oleh G.H.R koemingswald di mojoketo thn 1936
b.    Phitecanthropus Robustus : olh Weidenreich dan Von Koenigswald disolo 1939
c.    Phitecanthropus soloensiss : G.H.R koemingswald, Von Koenigswald, Tenhar dingandon(1931-1934)
d.    Phitecanthropus erectus : Eugene dubois di tringil,jawa timur (1891)
3)    Homo (manusia)
Cirinya:
-    Tinggi tubuhnya  sekitar 130-160 cm
-    Otaknya lebih berkembang dari meganthropus & Phitecanthropus
-    Otot kunyah, gigi dan graham sudah menyusut
-    Tonjolan tulang kering sudah mulai berkurang dan sudah berdagu
-    Mempunyai cirri khas mongoloid

C.    Periodesaai Kehidupan Awal di Indonesia
1.    Berdasrkan Hasil kebudayaan
a.    Zaman batu
1)    Zaman batu tua
Hasil kebudayaan :
a)    Kebudayaan pacitan:      - kapak genggam
    -  kapak peringgas
    - kapak penetak
    - pahat genggam
            b) kebudayaan ngandong : - alat dari tulang dan tanduk binatang berupa alat penusuk, ujung           tombak dengan gergaji dengan kedua sisinya
            - Alat serpih
        2).Zaman batu madya
            Hasil buday a :
        a).Kebudayaan tulang sampung ( sampung bone culture ) ditemukan abris sous roche ( goa tempat tinggal manusia purba )
        b) Kebudayaan toala : di lumancang, Sulawesi selatan, yang ditemukan oleh fritz saragin dan paul Sarasin “ yang menukan alat-alat serpih” ( flake ) mata panah bergerigi dan alat-alat tulang.
        c) Kebudayaan kapak genggam ditemukan kjokken moddinger, van steio callentes pada tahun 1925 menemukan.
            1) Kapak genggam sumatera ( pebble )    3. Batu-batu penggiling.        5. Pisau batu
            2) hache courte ( kapak pendek )        4. Palu dan lesung batu       

        3). zaman batu baru ( neolitikum )
Peralatan dari batu sudah digosok halus dan sudah mengenal teknik mengasah dan mengumpan, peralatan itu antara lain :
a) .Kapak persegi : ditemukan di Sulawesi, nusa tenggara, Maluku dan Kalimantan. Variasi dari kapak ini kapak tangga, atap dan biola.

b).Kapak persegi : ditemukan disulawesi, sangihe-talaud, flores, Maluku, tanitar, leti, Maluku, papua.

c) . Perhiasan : yang berwujud gelang, kalung dan anting-anting yang terbuat dari batu indah dan koisedon.

d). Tembikar : ditemukan pada bagian atas kjokkenmodinger di sumatera, di bukit-bukit pasir pantai selatan jawa.

e) pakaian : Hiasan tembikar yang bermotif tenun membuktikan bahwa sudah mengenal pakaian yg dibuat dari kulit kayu. Hal ini dibuktikan dengan penemuan alat pemukul kulit kayu.

4). Zaman batu besar
    Hasil-hasil terpenting dari kebudayaan megalitikum adalah :
            a). menhir berfungsi sebagai : - sarana pemujaan terhadap arwah nenek moyang
                    - Tempat memperingati kepala suku yang telah meniggal
                    - Tempat menampung kedatangan roh
            b). Punden berundak    : ditemukan di daerah solok, sukabumi.
            c) Dolmen ( meja batu )    : ditemukan di pasemah, sumatera selatan
            d) kubur peti batu    : ditemukan di kuningan, jawa barat.
    e) sarkofagus atau keranda ( peti mati berbentuk lesung ) ditemukan di daerah bali dan di Sumbawa barat
    f) Arca, banyak ditemukan di Sumatra selatan diteliti oleh van heine geiden yang mengambarkan manusia dan binatang ( gajah, harimau, babi dan kera )

Penyebaran kebudayaan megalitikum ke Indonesia menjadi 2 gelombang yaitu :
a)    Megaltikum tua, pada zaman neolitikum ( 2500-1500 SM )
b)    Megalitikum muda, Nusantara pada zaman perunggu ( 1000 – 100 SM ).
c)    Zaman logam
1). Tembaga : dengan berlangsungnya zaman logam bukan berarti masyarakat meninggalkan alat-alat dari batu.
2). Zaman perunggu
Teknik pembuatan logam ada 2 macam :
                a). teknik A cire perdue ( cetakan lilin )
                b). Teknik B ivalue ( dua tangkup )
              Hasil kebudayaan dari zaman perunggu adalah
               a)Nekara : di sumatera, jawa, bali, pulau sangean, Sumbawa, rote, leti dan selayar
               b) bejana perunggu : di kerinci ( sumatera barat ) dan madura
               c). kapak corong : di sumatera selatan, jawa, bali, Sulawesi tengah, Sulawesi selatan
               d). arca perunggu di bakinang, riau dan bogor.
               e) benda-benda perunggu
               f) gerabah dan manic-manik

        3). Zaman besi
            Wonosari, Yogyakarta dan besuki jawa timur. Jenis peralatan besi yang ditemukan di Indonesia antara  lain kapak, pisau, sabit, ujung tombak, gelang dan pedang.
2.    Berdasarkan Perkembangan social dan Ekonomi Masyarakat
a.    Masa berburu dan Mengumpulkan makanan
Manusia Indonesia dlam masa berburu dan mengumpulkan makana, hidupnya secara berkelompok dan jumlahnya tidak terlalu banyak, karena mereka hidup dari pemberian alam sekitarnya, yaitu berburu dan mengumpulkan makanan yang cukup. Pada umumnya mereka bergerak tidak terlalu jauh dari sungai, danau atau sumber air yang lain, kerna binatang selalu berkumpul didaerah sumber air.
b.    Masa bertenak dan bercocok tanam
1)    Linkungan alam kehidupan
Kemampuan berfikir manusia menyebabkan kehidupan manusia mulai berkembang, mengakibatkan munculnya kelompok manusia yang lebih banyak serta menetap disuatu tempa. Berawal dari upaya manusia untuk menyiapkan persediaan bahan makanan yang cukup dalam suatu masa tertentu dan tidak perlu mengembara lagi untuk mencari makanan jenis-jenis tanaman yang semula tumbuh liar untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
2)    Kehidupan social
Masyarakat zaman ini memiliki tempat tinggal menetap. Eratnya hubangan antarmanusia didalm kelompok masyarakat itu, merupakan suatu cermin bahwa manusia tidak dpat hidup sendiri tanpa anggota kelompok yang lainnya disebabkan karena manusia adalh makhluk social.
3)    Kehidupan ekonomi
Mereka menjalani hubungan dengan masyarakat yang berada diluar Indonesia. Misalnya masyarakat pegunungan yang membutuhkan hasil yang diperoleh dari pantai seperti garam, ikan dll.
4)    Sistem kepercayaan Masyarakat
Mereka percaya bahwa orang-orang yang meninggal rohnya akan pergi kesuatu tempat yang tdk jauh dari  tempat tinggalnya, sehingga sewaktu-waktu dapat dipanggil utk dimintai bantuannya dalam kasus tertentu seperti menanggulangi wabah penyakit atau mengusir pasukan musuh yang ingin menyerang wilayah tempat tinggalnya.
c.    Masa perundingan
1)    Keadaan alam kehidupan manusia
Dalam kehidupan menetap manusia sudah dapat menghasilkan sendiri kebutuhan-kebutuhan hidupnya, walaupun tdk seluruhnya. Namun demikian, dalam kehidupan menetap pola pikir manusia terus berkembang dan makin maju. Manusia mulai memikirkan berbegai hal utk dapat melengkapi kehidupannya.
2)    Kehidupan social Ekonomi Masyarakat
Kehidupan pada masa manusia telah mengenal logam sebagai masa perundingan. Masa perundingan sangat penting artinya dalam perkembangan sejarah Indonesia, karena pada masa ini terjalin hubungan dengan daerah-daerah di sekitar kepulauan Indonesia. Hubungan ini terjadi karena bahan-bahan yang diperlukan utk membuat alat-alat dari logam tersedia secara terbatas ditempat tertentu dan untuk mendapatkannya dilakukan dengan sitem tukar menukar.

D.    Cirri-ciri kehidupan Awala Masyarakat Indonesia
1.    Kehidupan Masyarakat Berburu dan mengumpulkan Makanan
a.    Kehidupan social
Meskipun dalam kehidupan yang masih sederhana, mereka telah mengenal adanya pembagian tugas kerja. Kaum laki-laki bertugas utk berburu dan perempuan memelihara ank.
b.    Kehidupan budaya
Benda-benda hasil kebudayaan zaman ini adalah
    Kapak peringgasa
    Kapak penetak
    Kapak genggam
    Pahat genggam
    Alat Serpih
    Alat-alat dari Tulang
c.    Kehidupan ekonomi masyarakat
d.    Kehidupan kepercayaan masyarakat
2.    Kehidupan  Masyarakat Bertenak dan Bercocok Tanam
Masa bercocok tanam merupakan mas yang penting bagi perkembangan masyarakat dan peradapan Hasil kebudayaannya:
    Beliung Persegi
    Kapak lonjong
    Mata panah gerabah

prinsip-prinsip Dasar Penelitian sejarah

  prinsip-prinsip Dasar Penelitian sejarah

A.    Langkah-langkah dalam Penelitian Sejarah
1.    Heuristik (mencari sumber-sumber sejarah)
2.    Verifikasi (mencari dan menilai sumber-sumber sejarah secara kritis)
3.    Interpretasi (menafsirkan keterangan sumber sejarah)
4.    Historiografi (penulisan sejarah)

B.    Sumber, Bukti dan Fakta Sejarah
1.    Sumber sejarah
a. sumber benda :candi, keraton, fosil, artefak, senjata, pakaian, kendaraan dan lukisan
b. sumber tertulis : prasati, dokumen pemerintahan, karya sastra, surat kabar &  autobiografi
c. sumber lisan : keterangan langsung dari pelaku atau saksi peristiwa
2.    Bukti dan Fakta sejarah
a.    Bukti dan Fakta sejarah sumber primer          B. Bukti dan Fakta sejarah sumber sekunder

C.    Jenis-jenis sejarah
1.    Jenis Sejarah Berdasarkan geografis (wilayah)
a.    Sejarah dunia        d. Sejarah nasional
b.    Sejarah wilayah        e. sejarah kota
c.    Sejarah daerah        f. sejarah desa
2.    Jenis Sejarah Berdasarkan tematik (menurut ranting)
a.    Sejarah politik         f. sejarah petani
b.    Sejarah perang        g. sejarah pendidikan
c.    Sejarah konstitusi        h. sejarah kebudayaan
d.    Sejarah ekonomi        i. sejarah intektual
e.    Sejarah social

D.    Prinsip-prinsip dalam penelitian Sejarah
Seorang penulis harus memperhatikan hal-hal berikut:
1.    Sumber berita dari pelaku sejarah    4. Latar belakang   
2.    Sumber berita dari saksi sejarah        5. Pengaruh dan akibat dari peristiwa sejarah
3.    Tempat peristiwa sejarah
Seseorang penulis haru membuat proposal yang memuat hal-hal sebagai berikut ;
1.    Latar belakang         4. tujuan    7. Waktu penelitian          10. Daftar pustaka
2.    Rumusan masalah    5. Manfaat    8. Personalia penelitian       11. lampiran
3.    Kajian pustaka        6. metode    9. biaya

sejarah- bab 2. Tradisi Sejarah Masyarakat Indonesia masa Pra-aksara dan Masa aksara

 bab 2. Tradisi Sejarah Masyarakat Indonesia masa Pra-aksara dan Masa aksara

A.    Tradisi Sejarah Masyarakat Indonesia masa Pra-aksara
        1.    Cara masyarakat Pra-aksara merekam dan mewarisi masa lalunya
Cara masyarakat yg blm mengenal tulisan merekam &mewariskan masa lalunya dilakukan melalui tradisi lisan (oral tradisional). Tradisi lisan merupakan tradisi yang terkait dgn kebiasaan /adat istiadat menggunakan bahas lisan dalam menyampaikan pengalaman sehari hari dr seseorang ke org lain.
Cara-cara yang dilakukan oleh masyarakat pra-aksara dalam mewariskan masa lalunya melalui;
a.    Keluarga ; adat istiadat keluarga & cerita dongeng
b.    Melalui masyarakat; adat istiadat, pertunjukan hiburan & kepercayaan masyarakat
c.    Benda-benda yang di tinggalkan; kapak genggam, alat dari tulang, lukisan cap tangan kiri & babi hutan
        2.    Cara masyarakat pra-aksara mengembangkan tradisi sejarah
a.    Menjaga nasihat para leluhur melalui ingatan kolektif anggota masyarakat & disampaikan scr lisan
b.    Membuat peringatan kepada semua angota masyarakat berupa lukisan serta perkakasan sebagai alat bantu hidup serta bangunan tugu atau makam.
c.    Tradisi sejarah juga dapat terlihat dari berbagai jenis bangunan serta alat-alat bantu hidup yang digunakan oleh masyarakat yang belum mengenal tulisan.
10 unsur pokok kebudayaan asli Indonesia menurut coedes dan brandes;

No    COEDES    No    BRANDES1.    Memelihara ternak    1.    Bercocok tanam padi di sawah
2.    Mengenal keterampilan teknik    2.    Mengenal prinsip dasar permainan wayang
3.    Mengenal pengetahuan pelayaran disamudra luas    3.    Mengenal seni gamelan yang terbuat dari perunggu
4.    System kekerabatan matrilineal    4.    Pandai membatik
5.    Kepercayaan aninisme,dinanisme, & pemujaan roh    5.    Pola susunan masyarakat mencapat, susunan suatu ibu kota selalu terdapat tanah lapang (alun-alun) dikelilingi istanah, bangunan tempat pemujaan,pasar & penjara.
6.    Mengenal organisasi pembagian air utk pertanian    6.    Telah mengenal alat ukur perdagangan
7    Kepandaian membuat barang dari tanah liat    7.    Membuat barang-barang dari logam & perunggu
8    Kepercayaan kepada penguasa gunung    8.    Memiliki kemampuan yang tinggi dalam pelayaran
9    Cara pemakaman pada dolmen/Kubur batu    9.    Mengenal astronomi
10    Mitologi pertentangan antara dua unsure kosmos    10.    Susunan masyarakat yg teratur

Beberapa unsur kebudayaan masyarakat Indonesia masa pra-aksara antara lain;
a.    Sistem kepercayaan            f. sitem ilmu pengetahuan
b.    sistem kemasyarakatan            g. sistem teknologi
c.    sitem pertanian             h. sistem ekonomi
d.    sistem kemampuan berlayar        i. kesenian
e.    sistem bahasa                j. sistem organisasi sosial

Nilai-nilai budaya masyarakat Indonesia masa pra-aksara yang masih terlihat sampai sekarang antara lain;
a.    ilmu astronomi                e. seni gamelan
b.    kehidupan demokrasi            f. seni batik dan tenun
c.    sistem macapat                g. seni membuat barang-barang dari logam
d.    kesenian wayang
3.    Peranan folklore, mitodologi, legenda, dan lagu daerah dalam historiografi Indonesia
a.    Folkore

Folkore adh adat istiadat tradisional dan cerita rakyat yg diwariskan secara turun menurun tetapi tidak dibukukan. Macam-macam folklore;
1.    Folklore lisan, meliputi ungkapan tradisiom (peribahasa & sindiran), teka-teki, puisi, cerita rakyat & nyayian
2.    Sebagian lisan, meliputi kepercayaan & takhayul, permainan & hiburan rakyat
3.    Nonlisan, meliputi kerajinan tangan, pakaian, perhiasan tradisional, obat-obatan, alat music &  senjata
b.    Mitodologi (mitos/mite)
Adh ilmu tentang kesusasteraan yang mengandung konsep tentang dongeng suci, kehidupan para dewa-dewi dan makhluk halus dalam kebudayaan, contoh
1.    Nyi loro kidul mitos masyarakat jawa merupakan penguasa laut selatan
2.    Dewi sri dianggap sebagai dewi padi
c.    Legenda
          Adh cerita tentang suatu daerah & rakyat yang tinggal di daerah itu yang menyangkut adat istiadat, keyakinan, hubungan keluarga serta terbentuknya suatu daerah. Legenda digolongkan menjadi 4 kelompok yaitu;
1.    Legenda keagamaan : yang mengisahkan tentang orang suci/dikeramatkan (wali sanga)
2.    Legenda alam gaib : leganda yg dianggap kisah yg benar-benar terjadi & pernah dialami (legenda genderuwo)
3.    Legenda perorangan : legenda yg mengisahkan tentang tokoh tertentu yg dianggap oleh empunya cerita benar-benar terjadi {legenda jayabrana(bali), sipitung(betawi),Pranacitra(jawa tengah)}
4.    Legenda setempat : legenda yg berhubungan dgn nama suatu tempat/daerah tertentu (tangkuban perahu)
d.    Upacara
Adh rangkaian tindakan/perbuatan yg terikat padaaturan tertentu berdasarkan adat istiadat, agama/kepercayaan. Jenis upacara di Indonesia adh pengubura, perkawinan, pengukuhan kepala suku, upacara sebelum perang & upacara adat.
e.    Lagu-lagu daerah
           Adh lagu yg menggunakan bahasa daerah. Lagu merupakan syair yg ditembangkan dgn irama yang menarik. Lagu menurut materinya dibedakan menjadi 3 yaitu;
1.    Lagu anak, digunakan utk mengiringi tari /permainan
2.    Lagu umum, digunakn utk mengiringi tari /nyanyian biasa
3.    Lagu religi, digunakan utk upacara

B.    Tradisi Sejarah Masyrakat Indonesia masa aksara
        1.    Tradisi Sejarah Masyarakat Berbagai Daerah di Indonesia
a.    Tradisi sejarah lisan
Setiap suku bangsa memiliki tradisi lisan yg berkembang turun-menurun yan gmemiliki bentuk, fungsi dan penyampaian khas. Contoh tradisi lisan yang telah ditulis
1.    Tembang
2.    Tanggomo
3.    Rabab
b.    Tradisi sejarah tertulis dari berbagai daerah

1.  sejarah kemampuan menulis masyarakat Indonesia
a) periode Hindu-Budha
b) periode islam
c) periode colonial
d) periode kemerdekaan

2. media dari tradisi sejarah tertulis diberbagai daerah
a) batu                f) kulit pohon
b) perunggu                g) duwang
c) tembaga                h) kayu
d) lontar                i) kain
e) bambu                j) kertas
c. contoh rekaman tertulis dalam tradisi sejarah
1. prasasti
2. kitab
3. dokumen

        2.    Perkembangan penulisan sejarah di Indonesia
a.    Historiografi tradisional
1)    Historiografi tradisional kuno, ciri-cirinya
-    Hasil terjemahan kebudayaan hindu        - bersifat keratonsentris
-    Bersifat religiomagis                - menaikkan martabat brahmana
2)    Historiografi tradisional tengah, ciri-cirinya
-    Peristiwanya terjadi di luar keratin        - bersifat naratif konsepsional
-    Bersifat etnosentris                - bersifat non-ofisial
3)    Historiografi tradisional baru, ciri-cirinya
-    bergaya islam jawa                - bersifat etnonsentris
-    bersifat kronolog                -bersifat feodalistik
b.    Historiografi colonial
c.    Historiografi nasional

sejarah-Pengertian luang lingkup sejarah

 bab 1.Pengertian luang lingkup sejarah

A.    Pengertian
                 Kata sejarah berasal dari bahasa arab yaitu syajaratun yang berarti pohon, artinya sebuah pohon yang terus berkembang dari tingkat yang sederhana menuju tingkat yang paling kompleks.
Dalam bahasa inggris kata sejarah (history) berarti masa lampau umat manusia. Dalam bahasa jerman (geschicht) berarti sesuatu yang telah terjadi. W.J.S. poerwadarminta menyebutkan bahwa sejarah mengandung 3 bagian yaitu :
1.    Sejarah berarti silsilah atau asal usul
2.    Sejarah berarti kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau
3.    Sejarah berarti ilmu, pengetahuan, cerita pelajaran tentang kejadian yang benar terjadi pada masa lampau.

                Beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli adalah sebagai berikut:
1.    J.V. Bryce
Sejarah adh catatan dari apa yang telah dipikirkan dikatan dan diperbuat oleh manusia.
2.    Roeslan abdulgani
Ilmu sejarah adh salah satu cabang ilmu pengetahuan yg meneliti & menyelidiki secara sistematis keseluruhan perkembangan masyarakat serta kemanusiaan dimasa lampau beserta kejadian-kejadian dengan maksud untuk kemudian menilai secara kritis seluruh hasil penelitiannya.
3.    Patrick gardiner
Sejarah adh ilmu yg mempelajari apa yg telah di perbuat oleh manusia.
4.    Herodotus
Sejarah tidak berkembang dgn arah yg pasti, tetapi berkembang  disebabkan manusia itu sendiri.
5.    Ibnu khaldun
Sejarah didefinisikan sebagai catatan tentang manusia yang terjadi pada sifat masyarakat itu.

B.    Ruang Lingkup Ilmu Sejarah
1.    Sejarah sebagai peristiwa
Yaitu suatu proses peristiwa sepanjang masa lampau
2.    Sejarah sebagai kisah (subjektif).
Yaitu suatu cerita tentang kejadian-kejadian masa lampau kemudian diceritakan kembali
3.    Sebagai ilmu
Sejarah dapat dimasuk kan kedalam suatu ilmu jika melengkapi persyaratan dibawah ini ;
a.    Memiliki metode
b.    Memiliki objek
c.    Formulasi dari kebenaran yang umum
d.    Tersusun secara sistemati
e.    Empiris
4.    Sejarah sebagai seni
Sebagai suatu seni sejarah memerlukan sentuhan-sentuhan berikut ;
a.    Ituinsi atau ilham: pemahaman langsung dan instingtif Selama masa penelitian berlangsung
b.    Imajinatif, penulis sejarah harus mampu membayangkan peristiwa sejarah yg sedang terjadi
c.     Emosi, penulis hrs mampu menyatukan perasaan dgn peristiwa sejarah yg sedang ditulisnya
d.    Gaya bahasa, dalam penulisan diperlukan kata-kata yang indah

C.    Konsep Periodisasi dan Kronologi
        1.    Konsep periodesasi
Periodesasi adh pembagian waktu menurut zamanya atau pembabakan Contoh;
•    Pembabakan umur bumi
-    Arkaikum  berlangsung 2.500 juta thn
-    Paleozoikum berlangsung 340 juta thn
-    Mesozoikum berlangsung 140 juta thn
-    Neozoikum berlangsung 60 juta thn
        2.    Konsep kronologi
Yaitu urutan waktu dari suatu peristiwa atau perhitungan waktu contoh;
•    Kronologi sejarah menjelang proklamasi
-    6 agustus bom atom di Hiroshima
-    9 agustus bom atom di Nagasaki
-    9-14 agustus, soekarno, hatta, radjiman.w pergi ke dalat Vietnam
-    14 agustus, jepang menyerah tanpa syarat
-    16-17 agustus, penyusunan proklamasi + proklamasi kemerdekaan

D.    Kegunaan sejarah
        1.    Menurut Nugroho Notosusanto
a.    Guna edukatif (pendidikan)
b.    Guna instruktif (memberi pengajaran)
c.    Guna inspiratif (memberi ilham)
d.    Guna rekreatif (memberi hiburan)

       2.    Menurut kuntowijoyo
a.    Guna instrinsik ; berguna sebagai ilmu, pernyataan pendapat, profesi
b.    Guna ekstrinsik; liberal education(utk mempersiapkan manusia agar siap secara filofis). Secara umum dari segi moral, politik, kebijakan, perubahan, masa depan, keindahan, & ilmu bantu

      3.    Menurut Sir John Seeley sejarah dapat membuat orang menjadi bijaksana.