Memorian tentang hari terakhir papa .,.
Aku
sadar ini adalah yang hal yang sulit aku terima. Walaupun aku tau itu akan
terjadi. Papa yang selama ini menjadi kepala keluarga bagi aku,mama dan kedua
kakak lelaki ku, meninggalkan kami buat selama-lamanya. Papa ninggalin kami
pada hari minggu tanggal 29 juli 2012. Papa aku bernama M.H.Husin FANSURI –yang
saat ini menyandang gelar alm buat selama-lamanya-.
Sosok
papa yang tegas, ulet, keras kepala, emosian, pinter, dermawan dan sebagai super
hero bagiku. Walaupun papa ngedidik aku dari kecil dengan cara yang otoriter
(dengan keras) itu dengan maksud supaya aku mandiri dan gak tergantung sama
orang lain, dan aku sadar itu setelah papa ninggalin kami. Aku salut sama papa,
gimana nggak papa itu pinter – terbukti papa sekolah dibayarin pemerintah-
terus jujur. Pernah waktu itu papa terzalimi oleh orang yang iri padanya, ia
menuduh kalo papa menyeludipi uang pembelian alat rabana buat setiap mesjid di
kayuagung,sumatera selatan –tempat papa kerja- dengan tabahy dan kesabarannya
lah ia berdoa terus sama allah dan meminta keadilan padaNya. Dan semua
terbukti, papa gak bersalah dan orang yang telah menuduh papa menampatkan
ganjarannya. Papa memang panu
Dulu
papa memang jadi panutanku, tapi sekarang hanya seorang ibu. Aku sadar aku
memiliki ibu yang luar biasa dan lebih dari ibu-ibu yang lain, tapi tanpa
seorang ayah juga itu adalah hal yang sulit diterima.
Tuhan, Saat ini
aku sangat membutuhkan papa. Aku sangat
membutuhkan uang buat ngebantu aku kuliah. Tanpa aku pungkiri, aku membutuhkan
ia sebagai kepala keluarga yang melindungi kami dan membiayai kami. Kenapa ini
semua begitu tidak adilnya, papa belum ngeliat ekspresi aku lulus, papa belum
ngeliat aku begitu cantiknya menggunkan kebaya saat perpisahan sekolah, papa
belum ngeliatekspresiku saat keterima diuniversitas yang diidam-idamkan banyak
orang, papa belum ngeliat aku wisuda, papa belum ngeliat aklivitas yang super
sibuk saat kerja, dan ngeliat lelaki yang berkenan jadi panutan aku nanti.
Seharunya papa menyaksikan itu semua. Tapi semua itu hancur, papa tidak akan
pernah melihat itu, andaikan bisa papa tidak bisa melihatnya yang tepat
disampingku.
Papa satu aku yang
harus aku tunjukan aku harus bisa menghasilkan uang yang banyak,halal dan jadi
orang yang sukses.
Ya itu lah hidup ada
yang hidup dan ada pula yang akan berpulang kerumah illahi. Yang jelas aku
harus jalani hidup ini dengan sebaik-baiknya. J
No comments:
Post a Comment