Wednesday, May 31, 2017

Pare - Hari Pertama

Setelah menyelesaikan seluruh hal yang berkaitan dengan skripsi, kamipun merencanakan keberangkatan panjang nan jauh. Dengan bermodalkan biaya yang seadanya, akhirnya aku memberanikan diri untuk ikut. Yah kenapa enggak pengalaman harus dikejar kan ? , apalagi bukan cuman menjelajah tapi tujuan utamanya untuk meningkatkan skill berbahasa inggris (maklum, masih pemula banget). Saatnya mengukir pengalaman menjelajah bumi indonesia bagian jawa timur - Pare.


Perjalanan dimulai sejak tanggal Selasa,07 Maret 2017 dengan personil aku,imel,vicky,wiwid,dita dan ari. Setelah mengecek semua bawaan sudah siap dibawa, sekitar pukul 09.30 kami berangkat ke Bandara. Alhasil karena kami lebih cepat 1 jm dari jadwal keberangkatan dan karena delay yang parah dari maskapai L, kami pun harus menunggu diruang keberangkatan bandara. Luar biasa, bawaan yang dibawak kami semua udah kayak mau pindahan aja, udah kayak tkw mau  pulang kampung. Sekitar jam 12.40, maskapai yang dinanti sudah menunjukkan tanda-tanda keberangkatan. Kekesalan dan kejengkelan pun kembali terjadi terhadap maskapai yang kami tupangi. Karena harus menunggu lama barang, karena rata-rata tas yang kami bawa itu, kami ada di bagasi. dibutuhkan waktu 1 jam lebih untuk bisa mengambil bawaan kami semua. Tidak hanya itu tangan nakal petugas kargo pun kami alami. Koper dita dengan tidak sopan dibuka dan isi dalam koper berantakan. Korbannyapun bukan hanya dita, tapi banyak korban lain yang kopernya digeledah. Dan syukurnya nggak ada barang berharga dan nggak ada barang yang hilang. Kekesalan yang ke-4, tiket kereta yang membawa kami ke pare HANGUS. 

Kesabaran dan tingkat keegoisan sangat diuji saat itu, apalagi perut dalam kondisi kelaparan. Syukurlah wiwid membawa bekal nasi. 1 Kotak nasi utk porsi 1 orang, kami bagi-bagi org 5 (kecuali ari) lumayan untuk mengganjal perut. Dan untungnya ada temennya abangnya vicky yang bersedia nganteri ke stasiun. Selama perjalan kk itu bercerita tentang pengalannya bahkan banyak pesan yang diselipkan disetiap pembicaran. Setelah sampai di stasiun, kebaikan dan ketulusan kk itu nggak sampe disitu aja. Kami ditunggui sampe dapat tiket baru, dijajani makanan untuk  makan malam, bahkan dibayari porter untuk ngangkat barang bawaan ke gerbong.

Kekesalan berakhir begitu saja, saat kami telah memasuki gerbong, yah walaupun harus mengeluarkan biaya lebih, tapi setidaknya kami bisa berangkat. Kereta pun berangkat menelusuri pulau jawa. Ketika pagi hari kami disambut oleh pemandangan alam yang indah. Matahari terbit yang memukau, hamparan sawah nan hijau, sampai bukit-bukit gunung yang menjulang indah, AWESOME.






Perjalan ditempuh selama 14 jam. Sekitar jam 07.30 sudah sampai distasiun kediri. Perjalanan dilanjutkan dengan menyewa taksi, biaya yang dikeluarkan 35rb/orang. Waktu tempuh dari kediri ke pare sekitar 35 (termaksud berhenti sebentar di atm).

begitu Sampe dipare-kampung Inggris. Kesan pedesaan kental banget.  Tempat Kursus yang kami pilih adalah BRILLIANT English Course. Kesan pertama menginjaki sudah excited banget, kelas yang natural (pondok bambu,yang kayak disawah-sawah), desain awal depan office  yang  menarik. Dalam Hati berkata "Sepertinya Bakalan betah disini". 


Setelah mengisi seluruh data yang diperlukan dan melunasi pembayaran, kami diantar kecamp (sebutan untuk tempat tinggal kayak kostan gitu). Kami para cewek diantar ke Camp 9 dan ari dianter ke camp 6. Karena tersisa hanya 1 kamar (karena penghuni lama belum pulang), otomatis kami ber5 empil-empilan. Setelah tiba dikamar dan ngerapii barang bawaan, tiba-tiba ada org yg masuk ke kamar. Orang itu miss laras, dia memperkenalkan diri dan menjelaskan peraturan camp. Awalnya miss laras menjelaskannya kedalam bahasa inggris kemudaian karena melihat ekspresi kami yang kebingungan, kemudian miss laras menjelaskannya kembali kedalam bahasa indonesia (maafkan kepolosan Kami miss :') ). Setelah selesai menjelaskan dan pergi dari ruangan kami, kami semua terdiam, terdiam dengan peraturan-peraturan dicamp. Nggak jadi masalah kalo jam malam dicamp cuman sampe jam 10, yang jadi masalah NGOMONG PAKE BAHASA INDONESIA/DAERAH. WHAT ?? Selama 1 bulan harus ngomong bahasa inggris (kecuali udh lewat jam malam), kalo ketauan ngomong bahasa dapet poin, dan kalo ponnya udah sampe 5 Maka OTOMATIS dapet hukuman. Setelah miss laras keluar dari ruangan kami mulai sok-sokan ngomong inggris, innggris abal-abal. 

Syok dengan peraturan itu, kami pun mulai mengecilkan volume suara kami dan melanggar peraturan. Tapi kalo udah diluar kamar mulai deh sok-sok keluar inggrisnya. Tapi kalo ditanya dalam bahasa inggris, mulai gagap dah ngejawabnya. 

Layaknya orang yang habis dalam perjalanan jauh, kami lebih banyak mengabiskan waktu dikamar utnuk istirahat (dari jam 9.00-14.00). Jam 2 kami janjian dengan ari untuk makan siang dan keliling untuk mencari tempat rental sepedah. Makan siang pertama adalah nasi soto. Bapak & ibu pemilik warung soto ramah dan baik banget. Mereka nggak sungkan untuk menegur dan mengajak ngobrol kami sipendatang baru. Kemudian si ari teringat kalo dia nggak bawa baju batik dan minta ditemani kami untuk beli batik. Yah karena orang baru yang nggak tau jalan, kami nanyalah dengan si bapak, toko yang menjual batik.  Setelah mendengarkan intruksi si bapak, kami pun langsung pergi dan mengikuti intruksi yang diberikan. Jaraknya rada jauh, lumayan lah untuk nuruni makanan diperut. Wah batik-batik disini murah-murah, kisaran harga bati yang dijual mulai dari 40.000-150.000, yang 40rb aja udah bagus batiknya (walaupun ini bukan penjual tangan pertama tapi tetep aja murah, gimana kalo beli langsung ketangan pertama ya). Setelah pilih-pilih baju dan bayar, ngeliat kiri dan kanan mencari tempat rental sepeda. Setelah ketemu tempat rental sepeda, kami pun disarankan oleh si bapak pemilik untuk jalan-jalan ke alun-alun deket mesjdi an-nur. 


Setelah mendapatkan apa yang dimau, kami memutuskan untuk kembali ke camp dan rencanain untuk ke alun-alun setelah asar.

Menikmati kota dengan bersepedah. Yiha menyenangkan yah bisa sepedahan. Dikota sendiri aja jarang banget sepedahan, paling-paling kalo sepedahan itu sore aja, paling-paling keliling komplek. Kalo disini tu beda. Setiap hari, setiap jam, rata-rata orang bersepedah. Penduduk asli rata-rata bersepedah, otomatis orang pendatangan kayak kita ngikuti kebiasaan orang sana.

setelah sampai di an-nur, kami pun terpecah. Aku, dita wiwid, stay di mesjid an-nur untuk nikmati senja dipare. Tapi beda sama ari,vicky, imel mereka mutusi untuk balik ke camp. Mungkin menurut mereka nggak ada yang spesial dari alun-alun. Duduk-duduk sambil menikmati udara yang terbilang masih asri adalah kebahagian sederhana yang ditawarkan pare. Karena keisengan kami bertiga, kami ngebuat chalange, harus bisa berjalan diatas batu krikil (kayak foot step terapi gitu). Wahh... terasa nginjek-nginjek beling. Tapi udah selesai rasa enteng, ciri-ciri orang banyak penyakit nih hahahahaa .

Keliling-keling taman, main ayunan sampe main enjotan (jungkat-jungkit), masa kecil kurang bahagia. Setelah mendekati azan magrib, kami memutuskan untuk masuk dan sholat dimesjid an-nur. Masyallah indah sekali mesjidnya. Mesjid yang khas dengan warna merah bata dan merah muda ini indah sekali. kesan teduh terpancarkan ketika dilihat dari luar. Ada yang unik dari mesjid ini, untuk menuju kamar kecil mesjid, kita harus menuruni tangga yang berkelok-kelok. Gelap (nggak ada lampu, dan minim cahaya matahari) dan kesan horor mulai menghantui jalan menuju kamar kecil. 

Setelah mengambil wudhu, kami langsung masuk kedalam mesjid. Masyaallah. Indah, Besar Luas dan paling penting sejuk. Di langit-langit mesjid terdapat banyak fentilasi kecil, ini lah yang membuat sejuk. Apalagi suara kicauan burung terdengar sangat jelas. Menambah Kekhuyukan dalam beribadah.






Setelah selesai, kami langsung bergegas menuju tempat makan yang dituju. bermodalkan informasi minim (kalo tempat makannya deket tempat rental sepeda) dan keyakinan wiwid lokasinya dimana, Kami pun langsung kesana. Setelah berjalan jauh, kamipun tidak menemukan tempat makan yang dimaksud. Kami mengetik lokasi menuju brilliant dari aplikasi waze. Jalan yang dimaksud tinggal lurus saja.  Lihat  kiri dan kanan masih tidak ada tanda-tanda.  Fix, tersesat, Akhirnya kami langsung putar balik dan ngebut menuju simpang empat mesjid annur, kemudian belok kanan.  Tidak salah lagi ini pasti arah jalan pulang.  Akhirnya Wazepun mengarah kearah yang benar. Kamipun mengayuh sepeda Dengan Kecepatan ala pembalap, kayak dikejer-kejer penjahat.

setelah hampir sejam kami mencari akhirnya kami menemukan tempat yang dimaksud. Rasanya itu jengkel, kesel dan blaaa....blaaa.  Tenaga udah bener-bener terkuras, rasanya nggak mood buat makan.

Hari pertama aja udah teratung-atung ditempat orang. Aduh nasib-nasib. 

Si vicky,imel dan ari udah cemas banget. Sampe ari udah 2 kali bolak, cemas karena dia itu satu-satunya cowok diantara kami, bertanggung jawab dengan segala sesuatu diantara kami ber5.  Gimana kalo tadi bener-bener nyasar jauh? Gimana kalo sampe ada apa? Gimana kalo sampe kami disrempet orang? gimana kalo kami luka? Jatuh? Kecopetan? yang paling parah diperkosa?  Nauzubillah

Duh Si ari udah keliatan banget keselnya sama kami pas kami sampe. Maafkan kami yang mencemaskan kalian semua :D 

Utunglah masih dilindungi Allah. Baru berapa jam udah ada pengalaman kesasar kayak gini yah. 

No comments:

Post a Comment