Thursday, January 8, 2015

brown prince at the first sight

Waktu itu, pertama kali mengenal dan  kau menyapa, ada rasa yang begitu indah yang mulai singgah .Aku terlalu takut untuk menafsirkannya, bagiku terlalu cepat untuk memiliki rasa itu. Jujur, aku sangat menikmati rasa yang saat itu menyapa. Apakah itu cinta?? Atau itu hanyalah rasa kagum??

Semakin lama ku melihatnya, rasa itu semakin menggebuh. Rasa kagum?? Yah mungkin benar itu yang aku rasakan itu pada awalnya, tapi setelah semakin tau tentang dirinya rasa kagum itu tumbuh begitu besar, hingga sulit untuk membedakan rasa kagum itu dengan perasaan yg lain. Cinta?? Mungkin kah tumbuh secepat itu??

Begitu banyak hal yang ku kagumi tentang dirinya. Hal yang paling menarik untukku yaitu ketaatannya dalam beribadah. Pernah suatu ketika waktu solat berjamaah dan yang menjadi iman adalah dia. Subahanaallah sekali,, rasanaya itu tentram dan khuysuk.  Ntah bagaimana caranya, sampai aku merasa merinding.

Daan saat itu lah aku yakin kalo aku Jatuh cinta.. Cinta Pada pandang pertama.

Semakin lama semakin aku menikmati rasa yang tumbuh saat itu, sampai suatu kenyataan bahwa aku tak bisa lagi melihatnya. Awalnya aku pertahankan rasa itu tumbuh sampai akhirnya aku menyerah, *tepatnya tanggal 27 november 2014*.  Menyerah?? iyaa, karena aku berfikir terlalu bodoh bagiku memiliki rasa itu, bahkan banyak waktu yang terbuang hanya untuk menyimpan rasa  itu.

Apakah kalian berfikir aku menyesal telah memiliki rasa bodoh itu?? jawabannya Tidak. Aku nggak pernah nyesal tentang itu. Dibalik kejadian dan tindakan yang telah terjadi, tentunya mengisahkan cerita tersendiri dan tentunya pelajaran dari pengalaman yang tidak bisa terlupakan.

brown prince. Sebutan untuk orang itu.
terimakasih telah menjadi warna dikehidupan, terimakasih telah memberi kenangan tentang origami burung dan terimakasih atas Minuman yogurt yang berujung cinta.
Dan maaf atas semuanya.

No comments:

Post a Comment